BUKU DAN CITA – CITA ANAK
: Nirwan Ahmad Arsuka
Kuda itu selalu meringkik pelan
demi menuju tempat
anak-anak yang akan lapar bacaan.
Kuda itu, Nir
selalu membawa kabar gembira
dan tawa anak-anak.
Nir, engkau selalu
menanyakan berapa buku
telah engkau lahab habis-habis.
& ucapanmu terakhir kepada anak-anak
“cita-citamu akan menjadi apa?”
Selamat Jalan Nir,
(2023)
DI SURAU; SUARA-SUARA MULAI TERDENGAR
Berjanji itu;
dilantunkan lantunkan dengan lirih.
Suara anak kecil melengking
& diikuti dengan suara
“Allahhuma Sholli Allaih”
Dan melanjutkan
“Mahalul Qiyam”
Semua orang berdiri, dan bershalawat.
(2023)
JAM DINDING
Kenapa jam itu berdetak?
Perlahan; angin
diam-diam mendesir.
Dan daun-
daun jatuh
tepat di atas nisanmu.
(2023)
TUBUH PUISI
Mungkin saya pernah menulis puisi
Satu, dua atau tiga kali. Kalau tidak salah.
Pertama; tentu itu tubuh saya.
Ke dua; ada dorongan batin
(untuk melakukan itu semua).
Atau ruh yang harus segera diselesaikan.
(2023)
Ilham Wiji Pradana. Lahir dan berkarya di Pati, Jawa Tengah. Alumnus IAIN Kudus.