Tuturmedia.com – Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau biasa disebut P5 muncul karena adanya perubahan kurikulum 2013 menjadi kurikulum merdeka. Kurikulum merdeka ini diresmikan pada 11 Februari 2022 oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yaitu Nadiem Anwar Makarim. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini terdapat di semua jenjang sekolah, baik dari sekolah dasar sampai sekolah menengah atas. Adanya kegiatan P5 dalam jenjang pendidikan diharapkan mampu mendorong peserta didik untuk menjadi pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila ini sendiri dilakukan secara fleksibel baik dari segi muatan, kegiatan, maupun waktu pelaksanaannya. Hal tersebut dikarenakan Projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang terpisah dari kegiatan intrakurikuler. Jadi, tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran projek tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler. Dalam mata pelajaran seni budaya di sekolah dasar alokasi waktu untuk Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dari kelas I sampai kelas V adalah 36 JP, sedangkan untuk kelas VI adalah 32 JP.
Muatan pembelajaran pada mata pelajaran seni budaya dipercaya dapat menumbuhkembangkan karakter pada peserta didik melalui cakupan materi yang ada di dalamnya. Dalam muatan pelajaran seni budaya di sekolah dasar terdapat empat jenis seni didalamnya, yaitu seni tari, seni musik, seni rupa (kerajinan tangan), dan seni teater. Kegiatan berkarya seni bisa dijadikan sebagai kegiatan proyek pada P5, akan tetapi sebelum guru merencanakan kegiatan P5, guru harus memilih salah satu dimensi yang ada pada Profil Pelajar Pancasila yang sekiranya berkaiatan dengan jenis kegiatan atau proyek akan dilaksanakan. Jadi, dalam Profil Pelajaran Pancasila terdapat enam dimensi yaitu; 1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlah mulia, 2) Mandiri, 3) Bergotong royong, 4) Berkebinekaan global, 5) Bernalar kritis, dan 6) Kreatif.
![](https://tuturmedia.com/wp-content/uploads/2023/09/IMG_202309273_220014583.jpeg)
Adanya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini bisa digunakan guru sebagai sarana kegiatan untuk berkarya seni, khususnya untuk jenjang Sekolah Dasar. Dalam kegiatan P5, guru bisa meminta peserta didik untuk mengerjakan sebuah proyek yang nantinya akan menghasilkan produk. Kegiatan P5 ini harus disesuaikan dengan kemampuan dan usia peserta didik. Untuk peserta didik kelas rendah yaitu kelas I, II dan III mungkin guru bisa meminta peserta didik secara individu untuk membuat kerajinan tangan dari barang bekas. Seni kerajinan tangan ini melatih peserta didik untuk dapat menciptakan dan menghasilkan karya seni yang dapat mereka nikmati serta gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, seni kerajinan tangan juga melibatkan keterampilan tangan dan kreativitas peserta didik dalam pemilihan bahan yang akan mereka gunakan.
Jadi, pada proses pemilihan bahan guru sebaiknya membebaskan peserta didik untuk menggunakan barang bekas apapun yang meraka minati untuk dijadikan karya seni. Contoh barang bekas yang bisa digunakan adalah kardus, botol bekas minuman kemasan, kaleng, dan barang bekas lainnya. Selain seni kerajinan tangan, contoh kegiatan berkarya seni yang juga cocok untuk kelas rendah adalah seni menggambar dan melukis yang masuk dalam jenis seni rupa. Kegiatan melukis dan menggambar ini dapat memberikan kesampatan pada peserta didik untuk mengembangkan keterampilan visual mereka karena dalam kegiatan ini peserta didik dapat mengungkapkan ide atau imajinasi mereka melalui kegiatan menggambar dan melukis. Kegiatan membuat kerajinan tangan, melukis dan menggambar bisa digunakan sebagai penerapan kegiatan P5 karena kegiatan ini menghasilkan produk dan juga menerapkan dua dimensi yang ada pada Profil Pelajar Pancasila yaitu, dimensi mandiri dan kreatif.
Selanjutnya untuk peserta didik yang berada di kelas tinggi, yaitu kelas IV, V, dan VI guru bisa menerapkan dimensi bergotong royong serta kreatif yang ada pada Profil Pelajar Pancasila. Pada peserta didik yang berada di kelas tinggi, kegiatan berkarya seni yang bisa disajikan pastinya lebih banyak, bukan hanya seni rupa atau seni kerajinan tangan saja tetapi, seni tari, seni teater dan seni musik juga sudah bisa mereka lakukan dikarenakan usia mereka yang sudah lebih dewasa dibanding anak-anak yang berada di kelas rendah. Contoh kegiatan berkarya seni yang bisa dilakukan dalam kegiatan P5 untuk kelas tinggi yaitu menampilkan tarian daerah (tari tradisional) ataupun tari kreasi, menampilkan teater atau drama dengan tema yang sudah mereka sepakati dengan guru dan juga menampilkan pertunjukkan marching band yang mana kegiatan marching band ini ditampilkan secara kelompok besar. Dalam pertunjukkan marching band ini masing-masing peserta didik akan memainkan alat musik sesuai yang mereka minati dan yang mereka kuasai.
Hasil karya yang telah peserta didik buat dan siapkan selama kegiatan proyek bisa guru gunakan untuk menggelar karya seni. Gelar karya seni ini bisa dilaksanakan di akhir semester dimana setiap kelas akan memperlihatkan karya seni yang sudah mereka buat baik itu seni rupa maupun kerajinan tangan. Untuk seni tari, seni musik, dan seni teater juga bisa peserta didik tampilkan saat pembagian rapot agar wali murid juga bisa menikmati penampilan dari anak-anak mereka.
Kegiatan-kegiatan berkarya seni melalui P5 di atas dapat memberikan manfaat bagi peserta didik agar dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif mereka serta membantu mereka untuk meningkatkan keterampilan dalam berkarya seni.
Pendidikan seni yang guru ajarkan di sekolah dasar bukan hanya tentang mengajarkan peserta didik untuk dapat menjadi seniman, tetapi tentang mempersiapkan peserta didik yang cinta kebudayaan lokal, ekspresif, dan kreatif. Oleh sebab itu, diperlukan dukungan yang besar agar kegiatan berkarya seni di sekolah dasar dapat berjalan dengan efektif dan memberikan manfaat bagi peserta didik yang salah salah satunya bisa dilakukan lewat kegiatan P5.
Penulis: Eni Kumalasari, Dr. Eka Titi Andaryani, S. Pd., M. Pd.
Mahasiswi PGSD, Dosen PGSD FIPP Universitas Negeri Semarang