Mahasiswa UMK Kudus Mengajar Bahasa Inggris di Thailand, Perkaya Pengalaman Internasional

Kudus8 Dilihat

KUDUS – Sembilan mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muria Kudus (UMK) kini tengah menjalani program magang mengajar (teaching internship) di Thailand. Mereka bertugas mengajarkan bahasa Inggris kepada anak-anak setempat, sekaligus menjalankan pengabdian selama hampir satu bulan penuh.

Program internasional “teaching internship” ini berlangsung sejak 18 September hingga 13 Oktober 2025 di Songkhla, Thailand. Kesembilan mahasiswa yang berpartisipasi adalah Sholikul Hadi, Ilham Febriyanto, Yusuf Afandi, Adinda Zahra Maharani, Amanda Shofia, Windi Rahma Sasmita, Widya Anggraeni, Desita Clara Ayunni, dan Meilani Avip W.

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Mutohar, menjelaskan bahwa program ini merupakan sarana belajar sekaligus pengabdian kepada masyarakat bagi mahasiswa.

“Program tersebut baru pertama dilaksanakan tahun ini. Sejumlah mahasiswa dikirimkan ke negara-negara yang bisa diajak kolaborasi untuk pengembangan bahasa Inggris bagi anak-anak,” ujar Mutohar.

Ia menambahkan, UMK menjalin kerja sama dengan sejumlah lembaga pendidikan di Thailand.

“Kami bekerja sama dengan sejumlah lembaga pendidikan di sana, mahasiswa dibagi ke beberapa sekolah dan magang selama sebulan,” kata dia.

Ia berharap program ini dapat membantu anak-anak di Thailand dalam belajar bahasa internasional, yaitu Bahasa Inggris.

Selain itu, program magang internasional ini juga dapat dikonversi menjadi nilai mata kuliah bagi mahasiswa. Mutohar berharap kerja sama dengan UMK akan terus berlanjut, sehingga program ini bisa berjalan rutin setiap tahun.

“Kami harap begitu, bisa berjalan rutin, setiap tahun kami kirimkan mahasiswa ke sana untuk magang. Ini juga bisa dikonversi jadi nilai mata kuliah di semester tujuh,” tambahnya.

Salah satu mahasiswa magang, Amanda Shofia, mengungkapkan bahwa ini adalah pengalaman baru baginya dalam mengajar anak-anak di luar negeri.

Ia mengaku cukup terkejut saat pertama kali mengajar bahasa Inggris di Yannah Wittaya School. Shofia bercerita, ada beberapa kesulitan di awal adaptasi, namun ia berinisiatif menggunakan alat peraga, musik, dan metode pembelajaran sederhana.

“Sedikit banyak dengan bantuan peraga, media pembelajaran dan lagu mereka bisa paham apa yang saya sampaikan,” ujar Shofia menceritakan pengalamannya, Minggu (12/10).

Tak hanya melatih kemampuan berbahasa Inggris anak-anak, selama magang ia juga belajar “care work” atau kerja-kerja keperawatan, seperti membantu anak merapikan tempat tidur, melatih mencuci piring, membereskan meja, dan alat tulis.

Shofia, mahasiswi asal Prigi, Kecamatan Gembong, Pati, mengaku sangat senang bisa menjadi bagian dari mahasiswa yang berkesempatan mengikuti magang mengajar di luar negeri.

“Pastinya senang, karena tidak semua mahasiswa merasakan, saya juga dapat pengalaman dan ilmu baru dari sana,” ungkapnya.

(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *