KUDUS – Seorang guru di SMK Raden Umar Said Kabupaten Kudus H Abdul Fatiq warga Jombang Jawa Timur mencoba peruntungannya mencalonkan diri sebagai Bakal Calon Bupati (Bacabup) Kudus melalui DPC Partai Hanura. Pria yang memiliki latar belakang santri itu juga sudah melakukan komunikasi dengan partai lainnya.
H Abdul Fatiq bercerita kepada awak media mengenai keinginannya mencalonkan diri sebagai Bacabup Kudus melalui DPC Partai Hanura untuk bertarung di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Ia pun sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk andil dalam pesta demokrasi 5 tahunan tersebut.
“Saya berniat untuk mendaftar lewat Partai Hanura dalam melaksanakan pesta demokrasi. Kami optimis melalui jaringan-jaringan yang sudah terbentuk dengan background pendidik juga, siap melaksanakan hingga bisa menjadi Bupati Kudus periode 2024-2029,” ungkapnya.
Ia juga bercerita keinginan awal mencalonkan diri di Pilkada 2024. Dia memiliki impian untuk mewujudkan kualitas dan pola pikir masyarakat agar lebih pintar dalam menyikapi permasalahan yang ada. Dengan begitu, masyarakat memiliki bekal dan kompetensi yang kuat.
“Ingin nyalon karena ingin mewujudkan masyarakat yang lebih pintar dalam segala hal. Sedangkan untuk pendampingan cawabup saya memilih dari kalangan profesional terkait kualitas dalam sebuah pemikiran dan tidak ada unsur kepentingan pribadi yang lain,” katanya.
Lebih lanjut, untuk visi misi yang dibawa yaitu menjadikan Kudus smart, Kudus cerdas, Kudus sejahtera, dan Kudus makmur. Serta mencari cara bagaimana cara mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kualitas masyarakat. Selain Hanura, Guru SMK Raden Umar Said itu juga sudah melakukan komunikasi dengan Partai PKB dan PPP.
“Intinya bisa menjawab tantangan zaman di era digital dengan ekonomi kreatif hingga memajukan ekonomi. Karena bagi kami Kudus adalah paku bumi di Eks-Karesidenan Pati dan paku bumi para santri,” katanya
Sementara itu, Ketua Tim Penjaringan DPC Partai Hanura Kudus, Sadiyanto mengucapkan terima kasih kepada Guru SMK RUS yang telah mempercayakan Partai Hanura sebagai kendaraan politiknya.
(Ahmd)