Maraknya Kekerasan Pelajar, Apa yang Dilakukan IPNU IPPNU Jawa Tengah

SEMARANG – Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) akan melakukan Riset Perilaku Pelajar Jawa Tengah oleh Tim Student Research and Develompment Team yang telah dikukuhkan oleh Ketua IPNU Jawa Tengah Rekan Irfan Khamid di Gedung PW NU Jawa Tengah jl. Dr.Cipto NO. 180, Semarang, Jawa Tengah pada Kamis (4/4/2024).

Beberapa hal yang nantinya akan di riset adalah terkait bullying (perundungan), kekerasan seksual, judi online (slot), pinjaman online (pinjol). Sehingga menjadi keresahan kita bersama di PW IPNU IPPNU Provinsi Jawa Teangah untuk bagaimana kita meneliti nya.

“waktu dekat ini terjadi bullying atau perundungan yang luar biasa di kabupaten cilacap” ujar Irfan sapaan akrabnya.

Hari ini bullying itu sudah sangat marak terjadi di Jawa Tengah khususnya di ranah pelajar, Anak-anak pelajar melakukan pembulliyan terhadap pelajar yang lain. Sebenernya bulliying tidak berdampak kepada korban saja tetapi berdampak pada kedua pihak, enatah dari pihak korban maupun pihak pelaku.

Kasus bulliying ada 80% dibawah naungan kemendikbud di dunia pelajar dan 20% di bawah naungan kemenag artinya sekolah-sekolah negeri ini perlu perhatian kita sehingga sekolah negeri ini juga menjadi prioritas tim student research and development team untuk menggarapnya.

Kemudian kekerasan seksual dalam kurun waktu 2023 hampir setiap pekan ada 2-3 kekerasan seksual ini perlu di garap dari pelajar-pelajar NU Jawa Tengah. Adanya IPNU IPPNU ini memberikan Solusi memberikan virus yang baik dan positif yang harus diberikan pelajar-pelajar secara keseluruan agar tidak adanya kekerasan seksual.

Kemudian ada juga pelajar judi online atau sejenisnya, di Indonesia tahun 2023 sudah ada transaksi judi online mencapai 200 triliun. Judi online tidak hanya sekedar transaksi yang ada di website tetapi bisa merambah aplikasi game dan sering kali tidak disadari oleh pelajar.

Yang terakhir ada pinjaman online yang juga merambak di kalangan pelajar, otoritas jasa keungan mencatat ada aktivitas pinjaman online yang rata-rata dilakukan oleh pelajar.
Rekan rekanita dengan adanya hal tersebut maka dari PW IPNU IPPNU Jawa Tengah megkonsep bagaimana adanya riset ini bisa dilakukan.

“sebelum launching ini kita sudah melakukan bimbingan teknis terkait bagaimana pelaksanaan riset” pungkas rekan Irfan khamid.

PW IPNU IPPNU mengajak seluruh kader IPNU IPPNU Jawa Tengah untuk bergerak bersama mewujudkan jawa Tengah sebagai rumah pelajar yang ramah, rumah pelajar yang positif dan rumah yang aman di setiap aktivitas.

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *