Kemenag di UIN Malang: Ayo Buruan Sabet Dana Riset MoRA The Air Fund 2 Milyard

Nasional26 Dilihat

Malang, Kementerian Agama melalui Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Puspenma) Sekretariat Jenderal, Kementerian Agama mengajak para dosen untuk memanfaatkan program Riset Indonesia Bangkit atau dikenal MoRA The Air Fund.

Tidak tanggung-tanggung nilai anggaran yang dialokasikan 2 milyard, untuk bidang sains dan teknologi; Sementara untuk bidang sosial humaniora, ekonomi dan lingkungan, dan bidang kebijakan agama dan keagamaan masing-masing maksimal senilai Rp500 juta.

Kepala Puspenma Sekretariat Jenderal Kementerian Agama Ruchman Basori mengajak para dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang untuk ambil bagian riset bergengsi ini. “Ayo para dosen manfaatkanlah program MoRA The Air Fund untuk melakukan riset-riset yang berdampak pada pembangunan bangsa”, pada kegiatan Sosialisasi Program MoRA The Air Fund 2025 di UIN Malang, pada Kamis (9/10/2025).

Sejak 2024, LPDP memberikan amanah Rp50 miliar per tahun kepada Kemenag sebagai anggaran bantuan riset. Anggaran ini untuk dimanfaatkan para dosen yang diberi nama Riset Indonesia Bangkit MoRA The Air Fund. Anggaran yang sama juga telah dialokasikan untuk 2026.

Riset dengan anggaran maksimal 2 milyard, lanjut Ruchman diperuntukan pada bidang sains dan teknologi. Tema-tema bidang sainstek diantaranya, hilirisasi sains dalam bidang pengembangan teknologi, kedokteran dan kesehatan; pertanian dan ketahanan pangan; kemaritiman; transportasi; keragaman hayati; kebencanaan; pertahanan dan keamanan; dan jaringan, data dan keamanan informasi;

Hal lain yang dapat dipilih oleh para Periset Dosen PTK dan Ma’had Aly adalah saintifikasi jamu dan herbal, teknologi produksi pigmen alami, etnomedisin (daun, akar, umbi, batang, buah), pengembangan teknologi biosimilar, biosintesis, dan biorefinery untuk produksi bahan obat; penguatan agroindustri berbahan baku sumber daya lokal; pemanfaatan kearifan lokal dalam proses pemuliaan bibit tanaman, ternak dan ikan; dan pengembangan teknologi big data

Alumni IAIN Walisongo ini memaparkan persyaratan periset program MoRA The Air Fund, yaitu: (1). Warga Negara Indonesia (WNI); (2). Berasal dari PTK atau Fakultas Agama Islam pada PTU dibawah binaan Kementerian Agama; (3). Memiliki rekam jejak akademik baik; (4). Memiliki kualifikasi akademik Doktor (S3) dengan jenjang kepangkatan paling rendah Lektor; (5). Memiliki Sinta Score Overall minimal 100 (seratus); (6). Diutamakan berkolaborasi dengan periset dari perguruan tinggi dalam dan/atau luar negeri, yang masuk peringkat 500 dunia berdasarkan QS World University Rankings; (7). Periset Utama PTK atau FAI pada PTU maupun anggota hanya boleh mengusulkan satu proposal riset.

Program MoRA The Air Fund Adalah satu diantara program yang ditangani Puspenma. Selain itu Adalah Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB), Program Indonesia Pintar pada Pendidikan Dasar dan Menengah Keagamaan, KIP Kuliah dan pelbagai investasi Pendidikan lainnya.

Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Ilfi Nurdiana berharap kegiatan sosialisasi ini mampu mendorong para dosen untuk gemar melakukan penelitian dan terbiasa dengan anggaran yang besar.

“UIN Malang setidaknya dapat mengambil peran pada 12 kelompok penelitian agar optimal memanfaatkan anggaran MoRA The Air Fund, naik 4 kali lipat dari tahun 2024 yang hanya 3 judul penelitian yang lolos” kata Ilfi.

Pendaftaran bantuan riset kolaboratif LPDP-Kemenag, MoRA The Air Fund, akan dibuka mulai tanggal 13 Oktober 2025 dan mulai pendaftaran melalui aplikasi, tanggal 23 Oktober 2025.

Selain Kepala Puspenma hadir memberikan materi Tim Kerja Kerjasama Kelembagaan, Riset dan Investasi Pendidikan Hendro Dwi Antoro. Menyampaikan hal-hal teknis pendaftaran terutama melalui website: eRISPRO Kementerian Keuangan. Hadir dalam acara sosialisasi, Ketua Senat UIN Malang Mufidah, Direktur Pascasarjana Agus Maemun, para Dekan, Ketua Lembaga, Kepala Pusat dan segenap dosen. (Maria Ulfah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *