Inspiratif! Kisah Fathul Hidayah: Gagal Masuk Jalur SNBP dan SNBT, Malah Lolos Beasiswa PBSB

Pati411 Dilihat

Tuturmedia.com, Pati – Kisah inspiratif datang dari seorang santri berprestasi dari Kajen, namanya Fathul Hidayah.
Setelah ditolak pada jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), dia malah berhasil lolos pada Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) Kemenag RI.

Meskipun sebelumnya gagal di dua jalur masuk perguruan tinggi, namun dengan semangat pantang menyerah, Hidayah mencoba mengikuti proses seleksi PBSB  dengan penuh optimis.

Siswa dari MA Salafiyah Kajen ini terus berusaha dan menunjukkan dedikasinya dalam tahap seleksi PBSB. Keberhasilan akademiknya, prestasi di berbagai bidang, dan semangat juangnya akhirnya berbuah manis.

Setelah pengumuman hasil seleksi akhir, Fathul Hidayah merasa sangat bahagia dan bangga. Ia berhasil diterima dalam Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) dan kini memiliki peluang emas untuk mengembangkan bakatnya serta mewujudkan impian pendidikan yang lebih tinggi.

“Saya merasa begitu bersyukur atas kesempatan ini. Meskipun awalnya ditolak di berbagai jalur, saya tidak patah semangat. Saya ingin membuktikan bahwa setiap orang memiliki potensi untuk berprestasi, dan penolakan tidak menentukan masa depan kita,” ungkapnya.

Para guru dan teman-temannya pun memberikan apresiasi dan dukungan penuh pada Hidayah. Dia dianggap sebagai contoh inspiratif bagi santri lain yang mungkin mengalami penolakan atau rintangan dalam perjalanan mereka.

Keberhasilan Hidayah membuktikan bahwa setiap individu memiliki potensi untuk mencapai prestasi, terlepas dari latar belakang dan rintangan yang dihadapinya.

Program Beasiswa Santri Berprestasi adalah kesempatan untuk menghargai dan mendukung bakat serta kemampuan para santri berprestasi dari berbagai pesantren.

Kisah inspiratif Hidayah ini diharapkan dapat memberikan motivasi kepada banyak orang untuk tidak menyerah menghadapi tantangan, dan menjadi sumber harapan bagi para santri yang berjuang untuk mencapai impian pendidikan mereka.

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *