Blora – Mahasiswa Kerja Nyata IAIN Kudus kelompok 80 adakan penyuluhan bersama dosen pembimbing lapangan mengenai pencegahan pernikahan dini dan stunting di posyandu sejahtera satu kelurahan punggursugih, Ngawen Blora, Selasa (19/09/2023).
Salah satu bentuk progja kolaborasi antara dosen pembimbing lapangan Primi Rohimi S. Sos., M.S.I dengan mahasiswa KKN mengenai penyuluhan terhadap masyarakat mengenai larangan pernikahan dini serta pencegahan stunting di kelurahan punggursugih. Serta mendukung upaya pemerintahan blora untuk mengatasi tingginya tingkat pernikahan usia dini khususnya di kecamatan ngawen.
Sebab, kecamatan ngawen menjadi salah satu tingkat perceraiannya tinggi yang ada di kabupaten blora, yakni berjumlah 897 kasus. Hal ini menjadi salah satu penyebab dari menikah di usia dini.
Dalam kegiatan tersebut, dijelaskan bahwa terdapat beberapa faktor penyebab pernikahan dini serta masalah stunting pada anak. Kedua hal tersebut bisa berkaitan karena, jika usia pernikahan belum matang akan menyebabkan kurangnya edukasi mengenai kehidupan pasca menikah. Sehingga akan timbul banyak masalah yang akan dihadapi hingga terjadi perceraian.
Selain itu, stunting juga disebabkan karena kurangnya asupan bergizi pada masa pertumbuhan serta kurangnya edukasi orang tua terhadap proses pertumbuhan anak.
Stunting menjadi salah satu masalah yang harus diperhatikan. Hal ini dikarenakan jika dibiarkan dapat berpotensi memperlambat pertumbuhan pada fisik dan perkembangan otak pada anak yang terkena stunting. Erna salah satu pegawai posyandu sejahtera satu mengatakan
“saya sangat berterimakasih pada dosen dan mahasiswa kkn iain kudus, karena telah membuat acara penyuluhan mengenai pencehagan menikah di usia dini serta stunting. Hal ini sangat bermanfaat untuk lebih mengedukasi warga agar lebih memperhatikan gizi yang diberikan pada anak. Serta edukasi agar tidak menikah di usia dini.”
Selain mengadakan penyuluhan, mahasiswa kkn juga memberikan sedikit asupan bergizi untuk anak seperti telur dan biscuit pada balita yang datang ke posyandu, serta edukasi pada ibu untuk lebih memperhatikan gizi yang seimbang khususbya untuk perkembangan anak.
“ Dengan dilaksanakannya acara ini, kami sangat berterima kasih pada bu primi karena membantu mengedukasi warga punggursugih mengenai pentingnya memperhatikan gizi pada anak serta pencegahan nikah di usia dini. Harapan saya selaku koordinator acara penyuluhan ini, diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingya dua hal tersebut” Ungkap fiqi salah satu mahasiswa KKN.
(RED)