KUDUS – Antusiasme masyarakat Kabupaten Kudus untuk menukarkan uang baru menjelang Lebaran sangat tinggi. Bank Jateng Cabang Kudus, yang ditunjuk Bank Indonesia untuk memfasilitasi penukaran uang, bahkan telah kehabisan kuota sejak 18 Maret hingga 21 Maret 2025. Hal ini diungkapkan oleh Pemimpin Bank Jateng Cabang Kudus, Risdiyanto.
“Kami ditunjuk oleh Bank Indonesia untuk menyalurkan uang baru. Total alokasi yang diberikan adalah Rp1,7 miliar,” ujar Risdiyanto pada Rabu (19/3).
Setiap harinya, Bank Jateng Cabang Kudus menyediakan kuota untuk 100 orang, dengan maksimal penukaran Rp4,3 juta per orang.
Proses penukaran dilakukan melalui aplikasi PINTAR, sesuai ketentuan Bank Indonesia. Masyarakat harus mendaftar melalui aplikasi tersebut, mengunggah KTP, dan memilih tanggal, jam, dan lokasi penukaran. Penukaran uang tidak hanya bisa dilakukan di Bank Jateng, tetapi juga di bank lain yang bekerja sama, seperti BSI dan BNI.
Pecahan uang yang tersedia beragam, termasuk Rp50.000 (Rp1,5 juta), Rp20.000 (Rp500.000), Rp10.000 (Rp1 juta), Rp5.000 (Rp1 juta), Rp2.000 (Rp400.000), dan Rp1.000 (Rp100.000). Maksimal penukaran tetap Rp4,3 juta per orang.
Tingginya antusiasme masyarakat membuat kuota penukaran cepat habis. Risdiyanto mengakui sempat terjadi kendala akses pada aplikasi PINTAR karena banyaknya pendaftar.
“Masyarakat sangat antusias, tapi akses aplikasi sempat sulit karena banyak yang masuk bersamaan. Namun, Bank Indonesia sudah mengatur kuota agar lebih merata dan adil bagi semua,” jelasnya.
Bagi yang belum mendapatkan kesempatan menukarkan uang pada periode tersebut, Bank Indonesia masih menyediakan kesempatan tambahan. Pendaftaran melalui aplikasi PINTAR ID dapat dilakukan pada 23 Maret, dengan penukaran uang pada 24-27 Maret.
Sistem penukaran uang secara online ini bertujuan untuk pemerataan dan menghindari antrean panjang. Sistem ini juga membatasi jumlah penukaran per orang, mencegah penukaran dalam jumlah besar secara sepihak.
“Dengan sistem online, semua lebih teratur dan merata ke masyarakat luas. Tahun sebelumnya, Bank Indonesia masih keliling dan banyak yang kesulitan menukarkan uang. Sekarang, dengan sistem ini, semua punya kesempatan yang sama,” tegas Risdiyanto.
Ia menambahkan, masyarakat yang ingin menukarkan uang secara langsung dapat mendatangi bank dengan pecahan yang lebih besar, seperti Rp50.000 dan Rp100.000, tanpa melalui aplikasi. Diharapkan sistem baru ini dapat memudahkan masyarakat Kudus mendapatkan uang baru untuk Lebaran tanpa kesulitan.
(red)