Sosialisasi Pencegahan Stunting Sebelum Genting itu Penting oleh Mahasiswa KKN-IKMB IAIN Kudus dan Ibu PKK Desa Keser

Tuturmedia.com, Blora – Berlokasi di aula balai desa Keser, Tunjungan, Blora, para mahasiswa KKN-IKMB IAIN Kudus menyelenggarakan sosialisasi terkait dengan pencegahan terjadinya stunting dan gizi buruk yang merupakan salah satu program wajib bagi para mahasiswa KKN-IKMB IAIN Kudus 2023. Para anggota mahasiswa KKN-IKMB Desa Keser melakukan sosialisasi dengan judul “Mencegah Stunting Sebelum Genting itu Penting” para ibu-ibu PKK dari sebagian masyarakat Desa Keser dengan judul, Kamis (21/09/2023).

Stunting merupakan kondisi anak yang gagal tumbuh akibat kurangnya gizi anak. Terdapat beberapa penyebab dari terjadinya stunting, seperti : kurangnya asupan gizi dan protein, pemberian ASI ekslusif, dan kurangnya air besih dan sanitasi. Stunting sangat penting untuk diperhatikan, terutama bagi para ibu-ibu yang memiliki permasalahan anak sejak dalam kandungan.

Salsa Ainus Sifa (22), menjelaskan bahwa asupan gizi yang kurang sejak dalam kandungan dapat menyebabkan janin kurang berkembang.

“Bayi akan berisiko mengalami gangguan kesehatan dan lainnya ketika tidak diberikan ASI ekslusif, dan sanitasi yang buruk dapat menimbulkan cacingan yang menghambat proses penyerapan gizi anak”, tuturnya.

Stunting berkaitan dengan gizi dan nutrisi makanan. Menurut Galuh Rafika Indrastari (21), ibu hamil berkaitan dengan tingkat stunting pada anak. Adapun ketika ibu sedang hamil, maka perlu berbagai nutrisi, di antaranya protein, asam folat, kalsium, zat besi. Dan ketika sudah melahirkan, maka seorang ibu juga memerlukan nutrisi, seperti : karbohidrat, protein, serat, dan vitamin, serta lemak hewani maupun nabati.

“Ibu menyusui membutuhkan asupan energi yang cukup dari makanan”, ucapnya.

Energi yang cukup dari makanan akan mendukung produksi ASI dan pemulihan jaringan tubuh setelah melahirkan bagi para ibu menyusui. Sehingga diperlukan karbohidrat, berupa : nasi, kentang, dan lainnya. Ataupun protein, seperti : telur, ikan, ayam, dan lainnya. Serta serat dan vitamin, seperti : buah dan sayuran. Dan juga lemak hewani atau nabati, seperti susu.

Acara sosialisasi ini dihadiri oleh Ibu-Ibu PKK yang merupakan seorang ibu, sehingga diperlukan adanya sosialisasi terkait dengan gizi agar stunting tidak terjadi. Acara sosialisasi ini berkesimpulan bahwasanya stunting dapat terjadi sejak di kandungan hingga anak tersebut lahir.

Adapun ciri terkena stunting ketika pertumbuhan tidak berjalan semestinya, sehingga untuk mencegah terjadinya stunting maka perlu sebuah ilmu yang cukup terkait dengan gizi dan stunting, serta mengimplementasikan hal tersebut ke kehidupan.

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *