PPK Ormawa Tabularasa Fakultas Psikologi UMK Bentuk Program Tabungan Bencana Guna Meningkatkan Kesiapsiagaan dan Ekonomi Masyarakat Rahtawu

Kudus280 Dilihat

Tuturmedia.com, Kudus – Tim Program Peningkatan Kapasitas (PPK) Organisasi Kemahasiswaan Tabularasa Fakultas Psikologi Universitas Muria Kudus telah menjalin kerjasama erat dengan warga Desa Rahtawu untuk merancang Program Tabungan Bencana yang inovatif. Program ini adalah kelanjutan dari Program Utama, yaitu Pengembangan Pojok Literasi Kebencanaan di desa Rahtawu, dan bertujuan mempersiapkan masyarakat menghadapi bencana, terutama dari segi ekonomi.

Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan Tabularasa (PPK Ormawa) adalah sebuah inisiatif yang dilaksanakan oleh Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muria Kudus (UMK). Program ini didukung oleh pendanaan dari pihak kemendikbudristekdikti yang menyelenggarakan program khusus terhadap peningkatan kapasitas organisasi kemahasiswaan.

Melalui PPK Ormawa Tabularasa, mahasiswa fakultas psikologi UMK berkomitmen untuk mengembangkan berbagai kegiatan dan program yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitar, dengan fokus pada peningkatan kapasitas serta kesadaran akan berbagai isu sosial dan kebencanaan. Program ini bertujuan untuk memberikan kontribusi positif dalam membentuk generasi mahasiswa yang peduli dan siap berperan dalam mengatasi tantangan-tantangan di masyarakat.

Program Tabungan Bencana membawa harapan baru dengan mengintegrasikan ke dalam setiap pojok literasi yang telah dibentuk sebelumnya. Tujuannya adalah membantu membentuk kelompok kewirausahaan yang kuat di masa mendatang dan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat Rahtawu menghadapi potensi bencana alam.

Program ini mencerminkan penyesuaian yang baik dengan potensi lokal. Tim PPK Ormawa memilih potensi unik di Desa Rahtawu, termasuk kopi, jahe, tales, ayam, dan lele, sebagai basis kelompok kewirausahaan.

Warga Desa Rahtawu dengan penuh antusiasme mengikuti program ini dan berinisiatif untuk berkontribusi secara mandiri dengan iuran mereka sendiri guna membeli bibit ayam dan lele. Dana yang terkumpul dari partisipasi aktif warga digunakan untuk pembelian bibit ayam dan lele, yang diharapkan akan menjadi modal awal bagi anggota kelompok literasi dalam usaha pengelolaan ternak sebagai sumber ekonomi mereka.

Kelompok literasi jahe, dengan semangat tinggi, mengumpulkan dana sendiri untuk membeli 50 kg bibit jahe guna mendukung petani jahe di desa Rahtawu. Demikian pula, kelompok kopi menunjukkan inisiatif dengan mengelola pembuatan dan pengelolaan marketplace kopi central Rahtawu sendiri, sehingga dapat memperluas jangkauan pasar produk kopi desa.

Pada kelompok tales, warga secara swadaya menyesuaikan dukungan yang mereka butuhkan dalam hal biaya operasional kelompok. Semua inisiatif yang diambil oleh warga tercermin dari semangat gotong royong yang kuat, dan Tim PPK Ormawa Tabularasa Fakultas Psikologi UMK sangat menghargai partisipasi aktif mereka dalam program ini. Ini membuktikan bahwa bantuan yang diberikan benar-benar tepat sasaran dan memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat desa Rahtawu.

Pada tanggal 25 September 2023, secara simbolis diberikan bibit ayam kepada peternak peserta pojok literasi. Pemilihan jenis ternak ayam kampung biasa sebagai fokus didasarkan pada pertimbangan bahwa ayam ini mudah dalam perawatan dan pemeliharaannya, serta sesuai dengan preferensi mayoritas warga yang lebih suka ayam kampung biasa.

Semangat gotong royong dan partisipasi aktif warga semakin menguat, dan mereka berkomitmen untuk lebih mengembangkan dan memajukan peternakan ayam di desa Rahtawu. Langkah ini adalah wujud konkret dari Program Tabungan Bencana yang bertujuan membantu peternak ayam di desa untuk menjadi lebih mandiri secara ekonomi.

Program Tabungan Bencana adalah contoh nyata bagaimana inisiatif dari kelompok kemahasiswaan dapat memiliki dampak positif yang signifikan pada masyarakat lokal. Fokus pada potensi lokal dan kolaborasi yang kuat telah menciptakan program yang bukan hanya mempersiapkan masyarakat menghadapi bencana, tetapi juga memperkuat ekonomi mereka. Semangat gotong royong dan kemandirian di Desa Rahtawu semakin tumbuh, membawa dampak positif yang lebih luas pada komunitas tersebut.

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *