Kudus Perkuat Pengelolaan Sampah dan Ekonomi Sirkular dengan Bantuan Denmark

Kudus15 Dilihat

KUDUS – Program kerja sama pengelolaan sampah dan ekonomi sirkular antara Indonesia dan Denmark kembali digelar, kali ini di Kudus. Inisiatif ini digagas oleh Kedutaan Besar Denmark dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dengan tujuan memperkuat upaya pemerintah daerah dalam mengatasi masalah sampah dan mengubahnya menjadi sumber nilai ekonomi yang berkelanjutan.

Acara yang berlangsung pada Selasa (5/11/2024) ini merupakan bagian dari rangkaian kerjasama yang telah dimulai di Kota Bogor dan akan berlanjut ke enam kabupaten/kota lainnya, termasuk Cilacap, Banda Aceh, Malang, dan Banyumas.

Kepala PKPLH Kudus, Abdul Halil, menekankan pentingnya pendekatan berkelanjutan dalam pengelolaan sampah, tidak hanya fokus pada aspek lingkungan, tetapi juga pada pengembangan ekonomi daerah.

“Kegiatan ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah sampah dan mengubahnya menjadi nilai tambah ekonomi, seperti yang telah dilakukan di beberapa kota sebelumnya,” ujar Abdul Halil.

Ia berharap, melalui kerjasama ini, pemahaman masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah dapat meningkat dan solusi berbasis ekonomi sirkular dapat diterapkan lebih luas.

Dody Iswandi M, environment advisor dari Denmark Embassy, juga menyampaikan komitmennya untuk mendukung transformasi pengelolaan sampah di Indonesia.

Duta Besar Denmark menjelaskan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mengubah pola pikir masyarakat dan pemerintah, serta mendorong keberlanjutan dalam pengelolaan sampah melalui kerja sama yang lebih erat antar kota.

“Penting bagi semua pihak untuk memahami bahwa sampah adalah masalah bersama yang harus ditangani dengan bijak, baik dari segi pengurangan volume sampah maupun pemanfaatannya sebagai sumber ekonomi,” kata Duta Besar Denmark.

Kegiatan ini mencakup berbagai sesi workshop dan diskusi mengenai implementasi ekonomi sirkular, serta bagaimana teknologi dan inovasi dapat berperan dalam pengelolaan sampah yang lebih efisien.

Diharapkan, kerjasama ini tidak hanya berdampak positif bagi lingkungan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat di tingkat lokal.

(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *