Gerakan Sehat Mental, Mahasiswa BKI IAIN Kudus Adakan Edukasi dan Konseling Individu di Rutan Kudus

Kudus153 Dilihat

Tuturmedia.com, Kudus – Mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling Islam (BKI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus mengadakan kegiatan pendampigan dan Bimbingan Konseling Individu, Senin (11/12/2023).

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan edukasi tentang pentingnya Kesehatan mental dan bimbingan konseling individu. Pada acara ini setidaknya dihadiri 35 Nara pidana, 15 mahasiswa BKI IAIN Kudus, 1 mahasiswa UMK yang lagi magang disana, 3 penjaga.

Saat itu pertama kali adalah sesi perkenalan dari Mahasiswa IAIN KUDUS. Kami memperkenalkan Diri kepada para Narapidana yang berada di RUTAN KUDUS. Setelah itu dilanjutkan dengan pemaparan materi yang disampaikan oleh 2 teman mahasiswa yang bernama Lia dan Sovia Mereka berdua menjelaskan pentingnya menjaga kesehatan mental ini bertujuan agar narapidana yang ada disana mengetahui tentang Kesehatan mental itu seperti apa dan cara merawat mental.

Setelah lumayan lama menjelaskan tentang materi akhirnya selesai juga pemaparan materi , yang dilanjutkan dengan bermain games yang di pandu oleh Faiq dan Ilham. Games ini diisi dengan permainan tebak gaya, yang bertujuan supaya narapidana yang ada disana lebih bisa berekspresi dengan leluasa dengan kata kunci yang sudah diberikan.

Selanjutnya ada Ice breaking yang di pandu oleh seluruh teman-teman Mahasiswa BKI pada saat ice breaking ini diisi dengan relaksasi yang bertujuan untuk membuat para narapidana disana supaya lebih rileks dan tenang agar narapidana menyadari bahwa untuk mengubah dirinya agar lebih baik lagi dan dapat menerima dirinya apa adanya. Selain kegiatan tersebut, terdapat juga kegiatan bimbingan konseling individu.

Acara yang paling terakhir yaitu konseling individu, setiap mahasiswa IAIN diberikan satu orang narapidana untuk konseling individu, kemudian sesi konseling pun berjalan dengan tenang, pada saat sesi ini Napi merasakan kenyamanan dalam bercerita dan tidak ada sataupun yang dirahasiakan sampai mereka merasa nyaman sendirinya sampai sipir menghentikan waktu konseling individu karena dirasa waktu yang diberikan sudah cukup untuk konseling.

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *