KUDUS – Kabupaten Kudus tahun ini mulai memasuki momen peralihan cuaca, dari musim hujan ke musim panas. Dengan demikian, masyarakat Kota Kretek diminta untuk menerapkan dan menjaga pola hidup sehat selepas musim hujan yang sempat melanda wilayah Demak dan Kudus beberapa waktu lalu.
Direktur Sumber Daya dan Umum Rumah Sakit Mardi Rahayu, Yuliana Wara menyampaikan, untuk musim penghujan seperti kemarin, yang harus diwaspadai masyarakat dan paling sering terjadi itu ketika daya tahan tubuh menurun yang bisa merembet ke Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).
“Kalau daya tahannya bagus biasanya ISPA itu tidak terlalu signifikan. Tapi kalau yang terkena anak-anak di bawah satu tahun, orang tua yang terkena komorbid seperti penyakit jantung, kencing manis dan lainnya, ISPA dapat menjadi berbahaya,” ungkapnya kemarin.
Sehingga, kata dia, masyarakat perlu memastikan dan menjaga pola perilaku hidup bersih dan sehat. Seperti menjaga pola makan yang baik, termasuk konsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran serta istirahat yang cukup.
Selain ISPA, penyakit yang harus diwaspadai juga adalah demam berdarah. Karena saat ini kasusnya cenderung meningkat. Masyarakat harus proaktif meminimalisir risiko terjadinya penyakit demam berdarah dengan memerhatikan 3M. Yaitu menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang-barang yang bisa jadi tempat tumbuh nyamuk Aedes aegypti.
“Makanya yang dipastikan adalah perilaku hidup bersih dan sehat itu pasti harus. Makan minum yang sehat, konsumsi buah sayur yang cukup, dan istirahat yang cukup. Abis itu terkait 3 m terkait demam berdarah harus diperhatikan,” bebernya.
Sebab, lanjut Yuliana, Kabupaten Kudus beberapa waktu lalu sempat terjadi peningkatan kasus demam berdarah. Akan tetapi kasus tersebut tidak separah seperti daerah Jepara.
“Kudus itu memang sempat naik dibandingkan sebelumnya tapi belum sampai Kejadian Luar Biasa (KLB). Jadi harus hati hati, untuk memberantas sarang nyamuk itu tetap diperhatikan,” pungkasnya.
(Ahmd)