UMKM Kudus Bertahan di Tengah Gempuran Produk Impor

Kudus419 Dilihat

KUDUS – Rahayu, seorang pelaku UMKM asal Kudus, membuktikan ketangguhannya di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat. Usaha tas dan aksesoris kulitnya yang dirintis sejak tahun 2012, terus berkembang pesat meskipun menghadapi gempuran produk impor dan persaingan sengit dari e-commerce.

“Kalau usaha tas ini sudah saya jalani dari 2012, bahkan sebelum ada marketplace seperti Shopee atau Bukalapak. Dulu saya jualannya lewat website, forum-forum seperti Kaskus,” ungkap Rahayu saat ditemui di kediamannya pada Selasa (8/4/2025).

Kini, setelah lebih dari 13 tahun berkarya, Rahayu menawarkan beragam produk, mulai dari tas kulit, dompet, topi, sabuk, hingga gantungan kunci dengan harga yang bervariasi, mulai dari Rp10.000 hingga Rp700.000. Kualitas menjadi kunci keberhasilannya.

“Produk kami menggunakan beragam jenis kulit, seperti kulit sintetis, kulit kambing, hingga kulit sapi. Tapi saya lebih sering pakai kulit sapi karena lebih awet dibandingkan kulit kambing,” jelasnya.

Uniknya, Rahayu juga menjalankan usaha produksi tahu. Usaha tas kulitnya, awalnya hanya sampingan, namun kini berkembang pesat berkat kualitas dan fleksibilitas produk yang ditawarkan.

Produk-produknya mudah ditemukan di Shopee melalui toko online “Rahayu Kudus ID” dan “Rahayu Galeri Kudus”, atau bisa dipesan langsung melalui WhatsApp dan dibeli langsung di rumahnya.

“Kita juga bisa bikin sesuai pesanan, custom dengan logo atau merek sendiri, jadi cocok buat dijadikan souvenir atau produk branding,” tambahnya.

Keberhasilan Rahayu menjadi inspirasi bagi UMKM lainnya. Ia mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman dan membuktikan bahwa produk lokal mampu bersaing, bahkan di kancah nasional dan internasional.

“Hal ini membuktikan bahwa produk lokal pun bisa bersaing di pasar nasional, bahkan internasional,” pungkasnya.

(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *