KUDUS — SMK Al Islam Kudus kembali menggiatkan budaya literasi di kalangan pelajar. Kali ini, sekolah berkolaborasi dengan mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Bimbingan dan Konseling Universitas Muria Kudus menggelar pelatihan menulis cerpen dan puisi bertajuk “Menjadi Penulis Muda: Pembiasaan Literasi”.
Sebanyak 26 siswa dari ekstrakurikuler jurnalistik dan OSIS SMK Al-Islam Kudus mengikuti pelatihan yang berlangsung Selasa (6/5/2025).
Pelatihan ini merupakan bagian dari Projek Kepemimpinan Mahasiswa PPG yang bertujuan menanamkan kebiasaan literasi sebagai bagian integral kehidupan pelajar.
Peserta tidak hanya diajari teknik menulis, tetapi juga didorong mengekspresikan gagasan dan perasaan mereka. Hasil karya mereka akan dibukukan dalam sebuah antologi.
“Literasi bukan hanya kemampuan membaca dan menulis, tapi tentang memahami, merasakan, dan menyuarakan,” tegas Arif Rohman, salah satu pemateri, menekankan pentingnya ekspresi diri.
Ia memberikan strategi menulis cerpen dan puisi dari hal-hal sederhana, sekaligus memotivasi peserta agar berani menulis tanpa takut akan hasil yang kurang sempurna.
“Jangan takut jelek, takutlah tidak selesai,” pesannya yang menginspirasi.
Nilam, peserta dari ekstrakurikuler jurnalistik, mengungkapkan keinginannya untuk mengembangkan cerpen yang sudah ia rencanakan.
“Saya ingin menulis cerita tentang anak yang manja, tapi berubah karena orang tuanya sakit,” katanya.
Dosen pembimbing, Sucipto, menambahkan bahwa antologi hasil karya siswa akan dipamerkan dalam ajang literasi yang melibatkan guru-guru dari wilayah eks-Karesidenan Pati.
“Ini adalah kesempatan berharga bagi siswa untuk menyalurkan perasaan dan pikiran mereka, sekaligus membentuk identitas sebagai penulis muda,” ujarnya, meng
Keaktifan peserta dalam berdiskusi dan semangat menyelesaikan tulisan mereka menunjukkan antusiasme yang tinggi. Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi awal dari kebiasaan literasi yang menyenangkan dan bermakna di SMK Al Islam Kudus.
Kerja sama antara mahasiswa dan sekolah ini merupakan langkah nyata dalam mencetak generasi muda yang kritis, peka, dan mampu menyampaikan ide melalui tulisan. Inisiatif ini patut diapresiasi sebagai upaya membangun budaya literasi yang kuat di kalangan pelajar.
(red)