KUDUS – Robbi Faqqi Muhammad, seorang santri asal Kudus, sukses mengembangkan usaha kopi yang kini menjadi tempat nongkrong favorit mahasiswa dan pejabat di sekitar kampus IAIN Kudus. Bernama Joglo Maqha, tempat ngopi ini menawarkan pengalaman unik dengan suasana rumah joglo tradisional yang kental nuansa tempo dulu.
Berawal dari inspirasi sederhana, Robbi memulai usaha ini pada tahun 2020. Pengalamannya selama mondok di pesantren menjadi titik tolaknya.
“Selama di pondok, saya sering menuangkan kopi untuk tamu dan guru-guru saya. Dari situ saya terinspirasi untuk membuka tempat ngopi,” ujar Robbi.
Nama “Maqha,” yang berarti tempat ngopi dalam Bahasa Arab, diberikan oleh gurunya, Kiai Haji Ahmad Mustafa Bisri atau Gus Mus. Lokasi Joglo Maqha yang strategis dekat kampus IAIN Kudus menjadikannya selalu ramai pengunjung.
Robbi memilih konsep joglo sebagai identitas tempatnya, karena daya tarik nostalgia yang dimilikinya.
“Selain konsep modern yang banyak, saya memilih joglo karena orang selalu punya kenangan dengan rumah joglo, dan tempat ini membawa kembali memori itu,” jelas Robbi.
Joglo Maqha tak hanya menyajikan kopi, tetapi juga menu makanan seperti nasi goreng, soto, dan geprek dengan harga terjangkau. Harga kopi dimulai dari Rp 5.000, sementara makanan termahal hanya Rp 15.000. Tempat ini buka setiap hari pukul 09.00 WIB hingga tengah malam. Sebagai nilai tambah, Joglo Maqha juga menyediakan fasilitas E-Sport berupa Game Play Stadion dengan tarif Rp 5.000 per jam.
Keberhasilan Robbi juga tak lepas dari dukungan modal Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 100 juta dari lembaga keuangan.
“Modal usaha ini sangat membantu. Saya gunakan untuk menambah fasilitas dan kenyamanan bagi pengunjung,” pungkasnya.
Keberhasilan Joglo Maqha membuktikan bahwa ide sederhana yang dijalankan dengan tekun dan didukung modal yang tepat dapat menghasilkan bisnis yang sukses dan bermanfaat bagi masyarakat.
(red)