Ratusan Pelajar Kristen di Kudus Gelar Ibadah Kebersamaan Lintas Agama

Kudus46 Dilihat

KUDUS – Ratusan pelajar Kristen dari berbagai SMA dan SMK se-Kabupaten Kudus memadati lapangan indoor SMAN 1 Mejobo dalam acara Never Ending Worship Season 2. Ibadah yang bertema “Through the Oceans” ini diselenggarakan oleh Forum Kerohanian Kristen (FKK) dan menjadi wadah bagi generasi muda untuk belajar tentang kebersamaan dan toleransi lintas agama.

Acara yang dihadiri lebih dari 250 siswa, mahasiswa, hingga guru agama Kristen ini berlangsung dengan khidmat dan meriah. Para peserta bersama-sama berdoa, bernyanyi, dan berbagi sukacita.

Ketua MGMP Pendidikan Agama Kristen Kabupaten Kudus, Adrian Yulistyo, menekankan pentingnya toleransi dalam kegiatan ini.

“Ini pelajaran toleransi yang nyata. Anak-anak belajar bahwa keberagaman bukan penghalang, justru menjadi kekuatan,” ujarnya pada Senin (26/8/2025) malam.

Ia menambahkan bahwa dukungan dari berbagai pihak dengan latar belakang agama yang berbeda turut menyukseskan acara ini.

“Saat kegiatan keagamaan Islam, non-Kristen juga saling membantu. Begitu juga sebaliknya, mereka mendukung penuh acara seperti ini. Inilah wajah Bhinneka Tunggal Ika yang harus terus diwariskan kepada generasi muda,” lanjutnya.

Kornelis, Pembina FKK Kudus, menjelaskan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk membentuk pelajar Kristen yang kuat dalam iman dan mampu hidup berdampingan dengan siapa pun.

“Kami ingin anak-anak punya komunitas yang positif, aktif, dan bisa saling menghargai,” katanya.

Ia juga menegaskan bahwa dengan mengadakan acara di sekolah, identitas pelajar Kristen sebagai bagian dari masyarakat luas semakin ditegaskan.

Cathrine Florencia Wijono, siswi kelas XII SMK RUS Kudus, mengungkapkan kegembiraannya bisa bertemu dengan teman-teman dari sekolah lain.

“Selain makin dekat dengan Tuhan, saya juga jadi punya banyak teman baru. Ternyata meskipun beda sekolah, bahkan beda agama, kita bisa sama-sama membantu dan mendukung. Harapannya kegiatan seperti ini bisa terus diadakan,” tuturnya.

Acara ini ditutup dengan doa bersama, meninggalkan pesan bahwa ibadah bukan hanya tentang hubungan dengan Tuhan, tetapi juga tentang membangun persaudaraan.

(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *