KUDUS – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kudus menggelar apel gerakan Pencocokan dan Penelitian (coklit) data pemilih secara serentak di berbagai daerah Kota Kretek. Proses coklit yang digelar bertujuan untuk menyempurnakan proses pendataan agar memperoleh data yang berkualitas.
Ketua KPU Kudus, Ahmad Amir Faisol mengatakan, kegiatan apel gerakan coklit serentak yang digelar di Kantor Kelurahan Purwosari, Kecamatan Kota merupakan amanah yang disampaikan dari KPU RI. Tak hanya itu, semua desa di Kota Kretek juga melaksanakan kegiatan serupa.
“Alhamdulillah kegiatan ini berjalan lancar. Semua desa di Kudus juga melaksanakan serupa. Lalu, dilanjutkan dengan kegiatan pelantikan dan bimbingan teknis,” ungkapnya kemarin.
Ia menyebut, Coklit serentak ini ditujukan untuk menggugah kesadaran masyarakat dan menyempurnakan proses pendataan agar memperoleh data yang berkualitas dengan akurasi tinggi. Pihaknya juga menyiapkan 2310 Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih).
“Untuk petugas yang diterjunkan ke masyarakat tembus 2 ribuan. Mereka bekerja mulai 24 Juni hingga 24 Juli 2024 mendatang. Jadi selama sebulan penuh,” tandasnya.
Lebih lanjut, para petugas akan datang ke rumah-rumah di semua desa/kelurahan se-Kabupaten Kudus. Hal itu bertujuan untuk mendukung salah satu tahapan Pilkada 2024. Selain itu, setiap keluarga diharapkan bisa menyiapkan KTP elektronik dan kartu keluarga (KK).
Sementara untuk petugas pantarlih, dalam melaksanakan coklit diharapkan tidak ada halangan berarti. Mengingat, dulu ada cerita pantarlih yang dikejar anjing, semoga tahun ini tidak. Bahkan para petugas tersebut dalam bekerja dapat berkolaborasi dengan pihak lain.
“Saya berpesan untuk petugas agar masuk dari rumah ke rumah. Kalau antisipasi untuk mereka yang tidak mendatangi, itu kami sudah mengeluarkan Surat Edaran (SE) setelah melaksanakan mereka harus mendatangi pihak RT/RW,” tandasnya.
Kemudian untuk petugas pantarlih yang bekerja akan dibekali id card, topi resmi dan rompi sebagai identitas bahwa mereka pantarlih. Saat bekerja, petugas pantarlih yang turun ke masyarakat harus didampingi oleh pengawas desa. Bagi yang tidak turun akan diberikan hukuman disiplin.
“Saya sebagai ketua mengajak kepada seluruh jajaran KPU maupun badan adhoc, kita sama sama menyambut melaksanakan dan apa yang menjadi kerja kita dalam tahapan pemilu semoga sungguh sungguh. Semoga pilkada 2024 berjalan lancar aman kondusif dan dapat menghasilkan pemimpin yang amanah,” ujarnya.
Disisi lain, Penjabat (Pj) Bupati Kudus, Muhammad Hasan Chabibie mengatakan bahwa proses Pemilu kali ini sudah sampai di tahapan yang paling penting. Terlebih, proses pemutakhiran data yang dilakukan juga sama pentingnya. Karena satu suara dapat menentukan sekali.
“Oleh sebab itu, pemutakhiran data pemilih itu dapat meminimalisir persoalan yang terjadi. Saya kira tugas teman coklit sangat strategis dan penting untuk menentukan Kudus kedepan,” ujarnya.
“Saya berharap kepada petugas dapat menjalankan sesuai mandat dan arahan KPU Kudus maupun stakeholder lain dengan penuh rasa tanggung jawab dan memastikan kondisi di lapangan,” pungkasnya.
(Ahmd)