Peringatan HUT ke-476 Kudus, Lesbumi NU Kudus Gelar Prosesi Simbolis di Situs Patiayam

Kudus46 Dilihat

KUDUS – Memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-476 Kabupaten Kudus, Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Nahdlatul Ulama Kudus menyelenggarakan prosesi simbolis di Situs Patiayam, Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Selasa (23/9/2025).

Dalam acara tersebut, pengurus Lesbumi bersama Pemerintah Desa Terban melakukan pelepasan simbolis 4 ekor burung Dekuku dan 76 ekor burung Perkutut. Kegiatan ini merupakan simbol harapan serta ajakan kepada masyarakat untuk lebih peduli terhadap perawatan ekosistem alam.

Ketua Lesbumi Kudus, Abu Hasan Asy’ari, menjelaskan bahwa pelepasan burung ini menjadi pengingat akan eratnya hubungan antara kebudayaan dan alam.

“Kami ingin peringatan hari jadi Kudus tidak hanya menjadi seremoni belaka, tetapi juga sebagai momentum untuk merawat lingkungan sebagai ruang hidup kita bersama,” tuturnya.

Abu Hasan menambahkan bahwa kegiatan ini sekaligus menegaskan komitmen para budayawan dan masyarakat untuk menjaga keseimbangan antara budaya, sejarah, dan kelestarian alam.

Kepala Desa Terban, Supeno, menyampaikan harapannya agar masyarakat Kudus senantiasa mengingat akar budayanya.

“Di HUT ke-476 ini, mari kita maknai dengan terus menjaga adab, adat, dan budaya. Karena dari situlah karakter masyarakat Kudus terbentuk,” ujarnya.

Supeno juga menekankan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.

“Tradisi akan kehilangan maknanya jika alam di sekitar kita rusak. Merawat budaya sama halnya dengan menjaga alam,” imbuhnya.

Situs Patiayam, yang menjadi lokasi kegiatan, dikenal sebagai kawasan yang kaya akan temuan arkeologis, termasuk fosil-fosil purba. Hal ini menjadikan Patiayam sebagai pusat edukasi dan wisata berbasis sejarah yang memperkaya identitas Kudus.

Melalui kegiatan ini, Supeno berharap Kudus dapat terus berkembang dengan tetap berpegang pada warisan budaya dan kearifan lokal, serta adanya upaya nyata dalam pemulihan ekologi di Kawasan Patiayam.

“Kudus adalah rumah kita bersama, mari kita rawat agar tetap lestari dan bermakna bagi generasi mendatang,” pungkasnya.

(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *