KUDUS – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari IAIN Kudus, kelompok 037, berkolaborasi dengan ibu-ibu PKK dan Kader Posyandu Desa Werdoyo untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan stunting melalui inovasi pengolahan daun kelor menjadi permen jelly.
Sosialisasi dan pelatihan pembuatan permen jelly ini diadakan di Balai Desa Werdoyo pada Kamis, (26/9/2024).
Bidan Desa Werdoyo, Nugraheni Indah Kirana, And. Keb., menekankan bahwa stunting masih menjadi masalah serius di Indonesia, yang dapat terjadi pada anak-anak maupun remaja.
“Sebagai upaya pencegahannya dalam dunia kesehatan kami mencanangkan konsumsi tablet penambah darah bagi remaja, imunisasi untuk anak-anak yang diadakan setiap satu bulan satu kali, terangnya.
Nihaya, salah satu mahasiswa KKN, menambahkan bahwa data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan target penurunan angka stunting di tahun 2024 sebesar 14% dari tahun sebelumnya.
“Maka penting, bersinergi dari berbagai pihak untuk mencapai target tersebut,” katanya.
Sementara itu, mahasiswa KKN, Wafik, memaparkan manfaat daun kelor (Moringa oleifera) yang kaya akan nutrisi, vitamin, mineral, dan antioksidan.
Ia menjelaskan bahwa kandungan nutrisi yang tinggi dalam daun kelor dapat membantu meningkatkan kesehatan anak-anak, khususnya dalam pencegahan stunting.
“Karena kurangnya pemanfaatan daun kelor oleh masyarakat Desa Werdoyo, tim KKN-MB 037 IAIN Kudus berinovasi membuat permen jelly dari daun kelor,” ujarnya.
Proses pembuatan permen jelly melibatkan tiga tahapan utama: persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada tahap persiapan, tim KKN mengidentifikasi kebutuhan pelatihan.
Tahap pelaksanaan meliputi pengajaran cara membuat permen jelly dari bubuk daun kelor.
Terakhir, tim KKN mengevaluasi hasil kegiatan dan mendistribusikan permen jelly kepada ibu-ibu PKK.
Sosialisasi ini diharapkan tidak hanya meningkatkan keterampilan ibu-ibu PKK dalam membuat permen jelly, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang manfaat daun kelor dalam pencegahan stunting.
(Red)