KUDUS – Kehamilan merupakan momen yang dinantikan oleh setiap pasangan yang sudah menikah. Namun, tidak semua pasangan langsung dikaruniai buah hati. Infertilitas, atau ketidaksuburan, merupakan kondisi medis yang membuat pasangan sulit untuk hamil setelah melakukan hubungan intim tanpa alat kontrasepsi selama satu tahun atau lebih.
Dokter Ahli Madya, dr. Siti Norchayati, menjelaskan bahwa infertilitas dapat dialami oleh pria maupun wanita. Ia menekankan pentingnya memahami masa subur wanita dan merencanakan hubungan intim pada masa tersebut.
“Pasangan harus pintar untuk mencari masa subur si wanita,” ujarnya.
Faktor lain yang dapat menghambat kehamilan adalah gaya hidup yang tidak sehat, seperti pola makan yang kurang baik dan kebiasaan mengonsumsi makanan instan.
“Pola makan yang sehat, kaya protein, sayur, dan buah, serta olahraga teratur sangat penting untuk meningkatkan kesuburan,” kata dr. Siti.
Selain itu, kondisi gizi yang tidak ideal, seperti terlalu kurus atau obesitas, juga dapat menjadi kendala. Kondisi ini dapat mengganggu metabolisme tubuh dan menghambat proses kesuburan.
dr. Siti juga menyoroti pentingnya pemeriksaan kesehatan bagi calon pengantin.
“Pemerintah mewajibkan calon pengantin untuk periksa di puskesmas sebelum menikah agar dapat dideteksi lebih dini kesehatannya,” jelasnya.
Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan HB, gula darah, HCG, HIV AIDS, dan sifilis.
Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan menerapkan gaya hidup sehat, diharapkan pasangan dapat meningkatkan peluang kehamilan dan meminimalisir risiko kesehatan bagi ibu hamil.
(red)