Metro, Para dosen pada dua kampus Peruruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), yaitu UIN Jurai Siwo Lampung (JUSILA) dan Universitas Ma’arif Lampung (UMALA) antusias ingin mendapatkan dana riset kolaboratif MoRA The Air Funds Tahun 2025.
Hal itu mengemuka pada acara Sosialisasi Program Riset Kolaboratif MoRA The Air Funds yang diselenggarakan di dua kampus tersebut pada, Sabtu (18/10/25).
“Mereka para dosen ingin ikut ambil bagian riset MoRA The Air Funds dengan anggaran dari mulai 500 juta hingga 2 milyard”, terang Kepala Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (PUSPENMA) Sekretariat Jenderal, Kementerian Agama Ruchman Basori.
Sebagaimana diketahui Kementerian Agama melalui PUSPENMA bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) selama 3 tahun berturut-turut (2024-2026) mendapatkan anggaran per tahun 50 milyard.
Ruchman mengajak kepada para dosen untuk berjihad intelektual melakukan penelitian dengan empat pilihan, yaitu bidang sains dan teknologi dengan maksimal pendanaan 2 milyard, social humaniora, ekonomi dan lingkungan, dan kebijakan agama dan pendidikan dengan masing-masing pendanaan 500 juta.
“Riset harus menjadi tradisi para dosen, karena bukan semata-mata kepentingan individu para dosen tetapi juga kepentingan pengembangan PT dan Kementerian Agama”, tegas Aktivis Mahasiswa 1998 ini.
Program riset bergengsi untuk para dosen Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) ini telah diumumkan pada tanggal 13 oktober 2025 dan mulai submit proposal pada 23 oktober sampai dengan 7 November 2025 melalui aplikasi: eRISPRO – LPDP
Rektor UMALA Agus Setiawan mengatakan setidaknya kami akan siapkan 3 kelompok periset, untuk memulai Langkah awal ini dan semoga ada yang lolos mendapatkan pendanaan agar para dosen semangat untuk melakukan penelitian.
“Kami UMALA sudah sekian lama mendapatkan dampak program-program Kemenag salah satunya adalah program beasiswa 5000 Doktor dan sekarang Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB)”, kata Agus.
Sementara itu, Rektor UIN Jurai Siwo Lampung Ida Umami mengajak para dosen UIN untuk tidak Lelah melakukan riset termasuk yang didanai dengan anggaran kolaborasi Kemenag-LPDP. “Saya berharap kita saling berkolaborasi baik sumber daya manusia maupun antar disiplin ilmu sebagaimana karakter pendanaan riset MoRA The Air Funds ini”, kata Ida Umami.
Alumni UIN SATU Tulungagung ini menegaskan program MoRA The Air Funds Adalah program yang strategis menjadi wasilah bagi para dosen untuk mendapatkan pendanaan yang besar. “Melalui sosialisasi MoRA The Air Funds kita tunjukan bahwa UIN JUSILA terdepan dalam melakukan penguatan riset lintas sektor dan lintas keilmuan”, katanya.(Maria Ulfah).