TEGAL – Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif PW NU Jateng, Fahruddin Karmani, S.Pd.I., M.S.I., menyoroti hasil riset PW IPNU IPPNU Jateng yang mengungkap angka mengkhawatirkan terkait perilaku remaja di Jawa Tengah.
Riset yang melibatkan 3.000 responden menunjukkan 46% remaja terlibat pacaran, 40% telah melakukan aktivitas seksual, dan 30% terlibat judi online serta pinjaman online.
Temuan ini menunjukkan Indonesia, khususnya Jawa Tengah, tengah menghadapi darurat bullying dan kekerasan di lingkungan pendidikan.
Fahruddin menekankan pentingnya memperkuat pendidikan karakter.
“Sebagai lembaga di bawah Nahdlatul Ulama, kami berkomitmen untuk memperkuat karakter melalui pendidikan,” ujarnya.
Ia menambahkan perlunya pelatihan bagi tenaga pendidik untuk menerapkan metode pembelajaran efektif dan mencontohkan perilaku positif di depan siswa.
Menanggapi temuan riset tersebut, LP Ma’arif dan IPNU IPPNU berencana menyusun kurikulum baru yang berfokus pada orientasi karakter dan budaya positif untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman. Mereka juga menyadari tantangan dari media sosial dan informasi yang tidak terfilter.
“Kami tidak bisa membatasi ruang gerak media, tetapi kami harus mengambil langkah-langkah preventif untuk mendidik siswa tentang penggunaan media yang bijak,” jelas Fahruddin.
Ketua PW IPNU Jateng, Irfan Khamid, menambahkan komitmen organisasinya untuk mengatasi masalah ini melalui kerjasama dengan LP Ma’arif. Mereka berencana menggerakkan kampanye di seluruh kecamatan Jawa Tengah dan menyodorkan rekomendasi kebijakan kepada pemerintah untuk terlibat dalam penuntasan isu ini.
“Rekomendasi kebijakan juga akan kami sodorkan kepada pemerintah untuk memastikan bahwa kami dilibatkan dalam penuntasan isu-isu ini,” tegas Khamid.
Dengan langkah-langkah proaktif ini, LP Ma’arif dan IPNU IPPNU berharap dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih kondusif dan mendukung perkembangan karakter siswa di tengah berbagai tantangan zaman.
(red)