Ziarah Makam Pahlawan Nasional Kusumanegara: IKPM Palas Mengenang Jasa Pahlawan

TUTURMEDIA.COM – IKPM Palas adalah singkatan dari Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Padang Lawas yang merupakan organisasi daerah bagi pelajar atau mahasiswa yang melanjutkan studi di Yogyakarta. Organisasi ini meliputi mahasiswa/i yang kuliah di perguruan tinggi negeri maupun swasta di berbagai wilayah Yogyakarta seperti UGM, UNY, UIN dll.

IKPM Palas bergerak layaknya organisasi secara umum dengan menjadikan kekeluargaan sebagai asas utama dalam meraih tujuan-tujuan organisasi. Berbagai kegiatan-kegiatan dilaksanakan guna merekatkan kekeluargaan antara mahasiswa yang sedang berdomisili di Yogyakarta seperti diskusi keilmuan, silaturrahmi, dan ziarah makam pahlawan.

Ziarah Makam Pahlawan merupakan kegiatan perdana yang dilakukan oleh pengurus IKPM Palas 2023. Setelah melakukan pertimbangan dan perencanaan yang cukup maka diputuskan untuk menjadikan Taman Makam Pahlawan Nasional Kusumanegara Yogyakarta sebagai objek wisata ziarah.

Kegiatan ziarah ini dilaksanakan pada hari sabtu, 06 Mei 2023 tepatnya pada pukul 11.00 WIB, setelah mengajukan surat permohonan kepada Dinas Sosial beserta seperangkat prosedur yang disediakan oleh Pengelola Makam Pahlawan Nasional.

Ziarah merupakan suatu hal yang mengingatkan akan perbuatan atau peran seseorang yang sudah tiada. Bahkan menurut KBBI ziarah adalah kunjungan ke tempat yang dianggap keramat atau mulia. Ada beberapa hal yang mendasari IKPM Palas merencanakan kegiatan ziarah makam pahlawan nasional yang dilakukan bukan untuk semata-mata berlibur.

Mengenal dan Mengenang Pahlawan
Kegiatan ziarah diawali dengan memberikan penghormatan kepada seluruh pahlawan yang telah gugur dilakukan oleh seluruh penziarah. Dipandu oleh salah satu pengelola makam lalu diarahkan ke makam utama. Setelah itu menaburkan bunga di atas makam-makam pusara pahlawan tersohor yakni Jenderal Soedirman, Oerip Soemohardjo, Brigjen Anumerta Katamso Darmakusumo, Menteri Pembangunan Soepono, dan Irjen FX Sumardi.

Sudah diketahui dari dulu bahwa Jenderal Soedirman banyak memberikan peran dalam kemerdekaan Indonesia dalam peristiwa pertempuran Ambarawa mengusir penjajah Jepang. Oerip Soemohardjo adalah sosok penyatu kelompok-kelompok yang pecah belah pasca Indonesia diproklamirkan sebagai negara merdeka. Lalu Brigjen Katamso yang dikenang sebagai pasukan komando terhadap dalam pengusiran agresi militer Belanda namun beliau menutup usianya dalam kekejaman PKI pada 21 Oktober 1965.

Selain itu ada menteri pembangunan di era Presiden Soekarno yang menjadi menteri termuda di kabinet yakni Soepono, beliau tewas saaat interogasi karena tembakan tentara Belanda bersama enam rekannya di Nganjuk, Jawa Timur. Lalu Irjen Sumardi merupakan mantan perwira tinggi POLRI yang meninggal pada tahun 2001 lalu dikarenakan kecelakaan pesawat di pengunungan Jayawijaya.

Namun tidak hanya lima pahlawan yang disebutkan di atas, di Taman Makam Pahlawan Nasional Kusumanegara juga dimakamkan pahlawan nasional yakni rektor pertama UGM (Universitas Gadjah Mada) yang bernama Prof. Dr. M. Sardjito, MD, MPH

Selain menjadi rektor pertama di UGM beliau juga menjadi rektor pertama di UGM. rektor ketiga di UII, peran beliau dalam bidang kesehatan sangat menjembatani keilmuan hari ini bahkan nama beliau disandangkan pada Rumah Sakit Sardjito yang berada di sekitar kampus UGM hingga kini.

Tujuan Ziarah Sebagai Refleksi

Tentunya dengan ziarah makam pahlawan, para mahasiswa/i Padang Lawas selain mengenal para pahlawan yang dimakamkan di pemakaman Kusumanegara juga dapat menjadi bahan refleksi dalam nilai-nilai semangat belajar. Negara Indonesia bisa merdeka tidak lepas dari perjuangan dan darah pahlawan yang membela kemanusiaan demi cita-cita bersama.

Layaknya banyak nisan pahlawan yang gugur dengan ” Tak Dikenal ” juga ikut andil dalam kebhinnekaan negara ini. Demi satu tujuan yaitu negara merdeka, bahan refleksi yang jika dicerminkan pada kehidupan sekarang adalah untuk tujuan hidup yang tinggi jangan pernah melupakan orang-orang yang membantu dari hal-hal terkecil hingga yang terbesar.

Banyak nama yang akan diingat dalam perjalanan hidup dan ada yang akan hilang dalam ingatan namun semua itu tidak dapat dilupakan bahwa hidup tidak dapat dicapai sendiri tanpa bantuan orang lain. Dalam organisasi pun demikian pula, bersatu demi satu tujuan serta bahu-membahu dalam tawa dan pilu yang sama adalah proses yang harus dilalui demi kebaikan bersama.

Maka dengan segala proses yang dialami kegiatan Ziarah Taman Makam Pahlawan Nasional pun dapat terlaksana dengan beberapa kendala yang berarti namun tidak menyurutkan kegigihan dalam suksesnya acara ini. Akhirnya IKPM Palas sangat berterima kasih atas kesempatan dalam terwujudnya kegiatan ini dan terbukti ada respon positif dari mahasiswa/i yang berziarah serta memberikan tanggapan kebahagiaan dalam kegiatan ini.

Menurut penulis “kegiatan ziarah bukan hanya menatap pilu pahlawan yang gugur lalu dilupakan oleh penerus bangsa, namun mengirimkan do’a serta mengingatkan orang lain bahwa nama pahlawan besar dengan jasanya dan kematian bagi pahlawan adalah jasa yang tidak dapat diukur”.

Penulis: Muhammad Iqbal Hasibuan
(Mahasiwa UIN Sunan Kalijaga sekaligus keluarga IKPM Palas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *