Teater Muda Kudus Tumbuh Subur, Regenerasi Pegiat Terjawab

Kudus88 Dilihat

KUDUS – Regenerasi pegiat teater di Kudus nampaknya tak perlu dikhawatirkan lagi. Munculnya bibit-bibit aktor teater muda di kalangan pelajar menjawab tantangan kegelisahan akan regenerasi tersebut.

Geliat teater di Kudus semakin semarak dengan beragam pentas dan pertunjukan yang dihelat di berbagai tempat, menjadi secercah harapan akan pertumbuhan teater yang berkelanjutan.

Hal ini terlihat jelas dari semakin ramainya pentas teater belakangan ini. Dari pagelaran di kampus-kampus Kota Kudus, festival teater tingkat pelajar SMP hingga SMA, hingga pelaksanaan ujian akhir berbasis teater, semuanya menunjukkan geliat yang positif.

Salah satu contohnya adalah SMK Duta Karya Kudus yang baru-baru ini menggelar ujian praktik komunikasi mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan menyelenggarakan pentas teater di lingkungan sekolah.

Dengan panggung dan ruang pertunjukan yang didesain di dalam kelas, SMK Duta Karya membuktikan bahwa teater di sekolah bukanlah hal yang asing di Kudus.

Sepuluh pertunjukan seni peran disuguhkan kepada penonton selama pentas yang berlangsung pada Jumat hingga Senin (11-16/12/2024).

Beragam genre dipentaskan, mulai dari monolog folklor nusantara, pentas bergenre percintaan yang dibumbui komedi, hingga cerita-cerita berbasis lokalitas Kudus dan sekitarnya.

“Seperti pentas Kala Nirmala, Cinta dalam Kesempatan, Pengabdi Tanah Lor, Adat yang Terlupakan, Pathak Warak, Belok Kanan Santet Belok Kiri Pelet, dan lainnya,” sebut Muchammad Zaini, guru Bahasa Indonesia SMK Duta Karya Kudus, Senin (16/12/2024).

Zaini menjelaskan bahwa seluruh naskah merupakan karya siswa yang berasal dari riset dan penelusuran terhadap kearifan lokal.

Naskah-naskah tersebut kemudian dituliskan, dibukukan, dan menjadi bukti arsip pementasan karya siswa.

Ia berharap pentas tersebut tak hanya menghibur, tetapi juga menyampaikan pesan dan nilai-nilai kearifan lokal.

“Ini seperti menjawab kegelisahan generasi tua terhadap kondisi teater di Kudus, bahwa teater harus terus ditumbuhkan pada generasi-generasi muda tanpa meninggalkan nilai yang ada,” ucapnya.

Salah satu peserta pentas, Khansa Septiana Ramadhani, mengungkapkan kebahagiaannya bisa melewati ujian praktik komunikasi lewat teater.

Ia merasa mendapat banyak pengalaman dan bertemu banyak teman dengan proses yang sama.

“Setiap tahun, ujian praktiknya memang mengadakan pertunjukan teater, saya sangat senang dan dapat banyak pengalaman selama persiapan sampai pasca pentas,” ujar Khansa.

Keberhasilan SMK Duta Karya ini diharapkan dapat menginspirasi sekolah lain untuk lebih aktif melibatkan teater dalam kegiatan pembelajaran.

(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *