KUDUS – Sebuah langkah signifikan menuju peningkatan kesejahteraan petani di Kudus telah diambil dengan terjalinnya kerja sama antara Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Cabang Kudus dan CV. Kapulogo Jaya Mandiri dari Magelang.
Kerja sama ini, yang diresmikan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU), menargetkan ekspor rempah-rempah unggulan Kudus, khususnya kapulaga dan cabai Jawa, ke pasar internasional.
Inisiatif ini mendapat sambutan hangat dari berbagai pihak. Zamris Anwar M.Pd, Direktur CV. Rempah Kudus Barokah, menekankan pentingnya kerja sama ini dalam memperluas akses pasar bagi petani NU Kudus.
Ia optimistis kemitraan ini akan menjadi kunci peningkatan pendapatan petani melalui ekspor.
“Ini bukan sekadar ekspor, ini tentang memberdayakan petani dan mengangkat martabat mereka,” ujarnya.
Kuntoro, pemilik CV. Kapulogo Jaya Mandiri, yang telah membuktikan kapabilitasnya dalam ekspor internasional dengan sukses mengirimkan 26 ton kapulaga ke Tiongkok pada September 2024 (senilai lebih dari Rp1,4 miliar), menyatakan keyakinannya bahwa kerja sama ini akan menghasilkan dampak positif yang signifikan bagi petani Kudus.
“Kami berkomitmen untuk membimbing petani dalam menghasilkan rempah-rempah berkualitas ekspor, memenuhi standar internasional dan memperluas jangkauan pasar,” tegas Kuntoro.
Dukungan penuh juga datang dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus. Esti Aristiana Sukmawati, Subkor Promosi Disbudpar, melihat potensi besar kerja sama ini dalam pengembangan eduwisata rempah di lereng Muria.
“Inisiatif ini tidak hanya berdampak ekonomi, tetapi juga akan memperkaya sektor pariwisata Kudus,” jelasnya.
Bibit Subarkah, Wakil Direktur CV. Rempah Kudus Barokah, menambahkan bahwa pembinaan berkelanjutan bagi petani akan menjadi fokus utama.
“Kami akan memastikan petani memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk menghasilkan rempah-rempah berkualitas tinggi yang memenuhi permintaan pasar global,” ungkapnya.
H. Ahmad Amin M, Ketua LPPNU Kudus, menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari upaya LPPNU untuk meningkatkan taraf hidup petani NU Kudus.
“Ini adalah langkah nyata menuju peningkatan ekonomi dan kesejahteraan petani,” pungkasnya.
Ia berharap Kudus dapat menjadi contoh sukses bagi daerah lain dalam mengembangkan sektor pertanian melalui kolaborasi yang efektif.
“Cita-cita kita adalah menjadikan Kudus sebagai sentra rempah ekspor unggulan di Jawa Tengah, dan menginspirasi model kemitraan serupa di sektor pertanian lainnya,” tambahnya.
(red)