Menyambut Bulan Dzulhijjah, Berikut Keistimewaan dan Keutamaannya

Artikel65 Dilihat

TUTURMEDIA.COM – Bulan Dzulhijjah merupakan bulan terakhir dalam kalkulasi penanggalan Hijriyah. Bulan Dzulhijjah biasa di sebut sebagai bulan haji, sebab pada bulan Dzulhijjah banyak para muslim-muslimah dari penjuru dunia berbondong-bondong menuju Makkah untuk menunaikan rukun islam yang ke-lima, yakni haji (bagi yang mampu). Berdasarkan sejarah, bulan Dzulhijjah disebut sebagai bulan haji juga sebab pada zaman Jahiliyah dulu orang Arab melakukan ibadah haji pada bulan ini, sebagai bentuk pelestarian ajaran yang dibawa oleh Nabi Ibrahim a.s.

Banyak keutamaan serta amalan-amalan yang dianjurkan untuk dikerjakan pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah:

A. Keutaman Bulan Dzulhijjah

Orang yang mengerjakan ibadah dan berbuat kebaikan pada bulan Dzulhijjah sangat dicintai oleh Allah Swt. bahkan Allah memberi perumpamaan orang yang mengerjakan amal shalih dan berbuat kebajikan di bulan Dzulhijjah terkhusus pada sepuluh hari pertama itu pahalanya melebihi orang yang sedang jihad fii sabilillah. Hal ini sesuai dengan hadis Nabi Saw riwayat Sunan Tirmidzi dalam kitabnya yang artinya:

Sunan Tirmidzi 688: Telah menceritakan kepada kami Hannad telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah dari Al-A’masy dari Muslim dia adalah Al-Bathin yaitu Ibnu Abu Imran dari Sa’id bin Jubair dari Ibnu Abbas berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada hari-hari untuk berbuat amal shalih yang lebih Allah cintai kecuali sepuluh hari pertama bulan dzulhijjah,” para sahabat bertanya, wahai Rasulullah, sekalipun jihad fi sabilillah?, Raslullah SAW menjawab: “sekalipun jidah fi sabilillah, kecuali seorang lelaki yang pergi berjihad dengan harta dan jiwanya lalu tidak kembali sedikitpun dari keduanya”.

Dari hadis tersebut dapat diketahui bahwa bulan Dzulhijjah merupakan bulan yang sangat istimewa, bulan yang sangat dicintai Allah Swt. Ada beberapa sebab yang menjadikan bulan Dzulhijjah kemudian disebut sebagai bulan yang istimewa, yakni karena dalam bulan Dzulhijjah banyak peristiwa-peristiwa dan juga ibadah-ibadah yang dikerjakan sekaligus di bulan ini. Diantarnya yakni:

1. Pembangunan Ka’bah dan Perintah Haji

Disebutkan dalam sejarah melalui beberapa sumber, bahwa Nabi Ibrahim a.s mendapat perintah dari allah Swt untuk membangun rumah untuk-Nya. Pada saat itu di Bulan Dzulhijjah Nabi Ibrahim a.s hendak mengunjungi putranya Nabi Ismail a.s di Makkah. Saat Nabi Ibrahim a.s sampai di Makkah beliau mendapati Nabi Ismail a.s sedang membetulkan busur panahnya, dan beliau menyampaikan kepada anaknya bahwa ia dapat perintah dari Allah Swt untuk membangun rumah di bumi.

Pada saat itu juga Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s saling tolong menolong untuk melaksanakan perintah itu. Nabi Ibrahim a.s menyuruh Nabi Ismail a.s mencari batu yang kemudian dijadikan sebagai pondasi untuk membangunnya. Setelah bekerja sama untuk beberapa saat dengan berpondasi dan berbahan batu, akhirnya terbetuklah sebuah kubus dengan tinggi mencapai kurang lebih delapan meter yang kemudian di sebut sebagai Ka’bah yang menjadi tempat ibadah orang muslim di dunia. Karena peristiwa tersebut, maka setiap bulan Dzulhijjah banyak orang yang melaksanakan ibadah haji ke Makkah.

Adapun keutamaan haji disebutkan dalam hadis Nabi Saw. riwayat Muslim dalam kitabnya dengan arti:

Shahih Bukhari 1650: Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Malik dari Sumayya, Maulana Abu Bakar bin ‘Abdurrahman dari Abu Shalih As-Samman dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu bahwa Nabi SAW bersabda: “Umrah ke umrah berikutnya menjadi penghapus dosa antara keduanya dan haji mabrur tidak ada balasannya kecuali surga”.

2. Idul Adha

Saat bulan Dzulhijjah, Allah Swt menguji keimanan Nabi Ibrahim a.s dengan menyuruh beliau menyembelih anak laki-lakinya, yakni Nabi Ismail a.s. Nabi Ismail a.s merupakan anak yang sangat dicintai oleh Nabi Ibrahim a.s, sebab Nabi Ibrahim telah lama menantikan kehadiran seorang anak, dan saat sudah dikaruniai seorang anak, Allah Swt. mengutus beliau untuk menyembelih anaknya di bulan Dzulhijjah. Karena ketaatan keduanya untuk melaksanakan perintah dari Allah Swt. akhirnya saat hendak melaksanakan penyembelihan, Allah Swt menggantikan Nabi Ismail a.s dengan seekor domba. Untuk memperingati peristiwa tersebut, maka setiap bulan Dzulhijjah hewan ternak disebembelih sebagai kurban yang kemudian dinamakan sebagai Idul Adha.

Dalam sebuah hadis, Nabi Saw menjelaskan keutamaan menyembelih hewan kurban di bulan Dzulhijjah sebagaimana berikut:

Artinya: “Dari Aisyah menuturkan dari rasulullah SAW bahwa beliau bersabda, “Tidak ada satu amalan yang dikerjakan anak Adam (manusia) pada hari rayaidul adha yang lebih dicintai oleh Allah Swt ari menyembelh kurban. Karena hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya. Darah hewan itu akan sampai disisi Allah Swt sebelum menetes ke tanah. Karenanya lapangkan lah jiwamu untuk melakukannya”. [HR. At-Tirmidzi: 1413 dan Ibn Majah: 3117]

B. Amalan-amalan yang Dianjurkan

Ada beberapa amalan yang dianjurkan dikerjakan pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, antara lain:

a. Memperbaiki dan meningkatkan kualitas sholat, yakni dengan cara memperbanyak sholat sunnah ataupun sholat berjamaah.

b. Memohon ampunan dari sang Maha pemberi ampunan, dengan cara memperbanyak istighfar.

c. Memperbanyak membaca al-Qur’an pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah dengan dzikir-dzikir lainnya.

d. Bersedekah dan berinfaq di bulan Dzulhijjah, sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Allah atas nikmat dan rahmat yang telah diberikan.

Dari penjelasan diatas, terdapat banyak sekali keutamaan dan keistimewaan yang terjadi pada bulan Dzulhijjah. Oleh karenanya, sebagai seorang muslim harusnya memanfaatkan kesempatan yang telah diberikan dengan baik agar mendapat keberkahan, pengampunan, dan jalan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt. Semoga Allah Swt senantiasa mendengar dan menerima amal ibadah setiap orang yang mengerjakan kebajiakan terkhusus pada bulan Dzulhijjah ini, sehingga keberkahan akan selalu datang menghampiri.

Penulis: Luthfiyatul Insaniyah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *