GROBOGAN – Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto, kembali menekankan bahaya pernikahan dini sebagai upaya menekan angka stunting di Indonesia.
Hal ini disampaikannya saat Sosialisasi Program Bangga Kencana di GOR Tlogomulyo, Kedungjati, Grobogan.
Edy Wuryanto menjelaskan bahwa pernikahan dini berdampak serius pada kesehatan, terutama bagi perempuan dan bayi yang dilahirkan.
“Salah satu penyebab bayi lahir stunting adalah nikah dini. Tubuh ibu belum siap secara biologis, sehingga risiko melahirkan anak stunting meningkat,” tegasnya.
Ia menambahkan, usia ideal untuk menikah adalah 21 tahun karena pada usia tersebut, struktur tubuh perempuan, terutama bagian pinggul, telah berkembang optimal. Hal ini penting untuk keamanan kehamilan dan persalinan.
Edy juga mengajak orang tua untuk memahami risiko kesehatan akibat pernikahan dini.
“Jika ingin mencegah stunting, salah satu kuncinya adalah jangan menikah di usia dini. Berikan kesempatan anak-anak kita tumbuh, belajar, dan mencapai kematangan fisik maupun mental,” ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut, Edy Wuryanto juga mendorong generasi muda untuk aktif dalam edukasi kesehatan reproduksi, perencanaan keluarga, dan gizi seimbang demi generasi yang lebih sehat.
Sosialisasi di Tlogomulyo diisi dengan sesi tanya jawab mengenai stunting, kesehatan ibu-anak, dan pentingnya perencanaan keluarga untuk SDM unggul.
(red)












