Desa Kaliwungu Peringati Haul Mbah Rogo Moyo Melalui Kirab Budaya

Kudus292 Dilihat

KUDUS – Warga Dukuh Winong, Desa Kaliwungu, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus memperingati Haul Mbah Rogo Moyo pada Jumat (19/7/2024) kemarin. Peringatan tersebut dilakukan melalui gelar kirab budaya yang diikuti 22 kontingen dan berbagai gunungan.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus, Mutrikah mengatakan, tradisi kirab Haul Mbah Rogo Moyo di Desa Kaliwungu dinilai luar biasa. Kegiatan yang dimotori oleh Pemdes Kaliwungu dan jajaran panitia juga berjalan baik.

“Saya kira ini tradisi yang sangat luar biasa. Artinya, semangat masyarakat untuk melestarikan kebudayaan atau kearifan lokal di Kaliwungu masih bisa dibanggakan,” ungkapnya kemarin.

Mutrikah bersama jajaran lainnya optimis, Desa Wisata Kaliwungu sangat mampu memberdayakan masyarakatnya. Apalagi Joglo Pencu yang sudah menjadi ikon di Kudus. Sehingga, pihaknya mempunyai kewajiban untuk mempromosikan ke khalayak umum.

“Hal itu agar masyarakat semakin dikenal dengan potensi kearifan lokalnya yaitu Gebyok Joglo Pencu,” terangnya.

Sedangkan untuk upaya pelestarian, pihaknya akan menjaga peninggalan Mbah Rogo Moyo dan merawatnya dengan baik. Selaku Disbudpar Kudus pun juga mengupayakan bagaimana peninggalan Mbah Rogo Moyo tetap di data menjadi sebuah benda cagar budaya.

“Untuk genz pun tetap kita sosialisasi, kita ajak kegiatan seperti kirab di Desa Kaliwungu agar banyak diingat. Harapannya setelah mendapatkan SK desa wisata, potensi lokal di desa Kaliwungu menjadi satu pemantik,” tukasnya.

Disisi lain, Ketua Pengurus Paguyuban Punden dan Belik Mbah Rogomoyo, Nuryadi menyebut, sosok Mbah Rogo Moyo merupakan seorang tokoh yang bukan hanya penyebar agama islam dan pembuka desa ini. Tetapi, seorang ahli bangunan yang karyanya dikenal sebagai Joglo Pencu Tumpang Songo.

“Beliau dinyakini oleh masyarakat adalah sebagai sosok babat tanah dukuh Winong. Itu yang kita kenal sebagai seorang sosok tokoh agama, tapi tokoh yang memiliki kemampuan didalam seni ukir sebagai media dakwahnya,” ujarnya.

Sehingga pengertian Tumpang Songo Joglo Pencu itu mengandung filosofi yang tinggi. Bahkan merupakan sosok yang dapat diteladani.

(Adm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *