SEMARANG – Tim Dekranasda Kabupaten Kudus berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan meraih juara dalam ajang fashion show yang diselenggarakan oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekrasanasda) Jawa Tengah. Peragaan busana yang memadukan batik khas Kudus dengan Caping Kalo, berhasil memikat hati dewan juri dan peserta lainnya.
Ajang yang berlangsung di Semarang pada Selasa-Rabu (22-23/10/2024) ini diikuti oleh tim Dekranasda dari berbagai kota dan kabupaten di Jawa Tengah. Tim Dekranasda Kabupaten Kudus yang dipimpin oleh Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kudus, Aini Chabibie, menampilkan busana batik yang dirancang oleh Muria Batik Kudus dan Zelmira SMK Banat Kudus. Sementara itu, Caping Kalo yang menjadi pelengkap busana, mendapat dukungan penuh dari PT Nojorono.
“Kudus ini punya potensi yang luar biasa, baik dari sisi sumber daya manusia maupun kerajinan lokalnya. Kami dari Pemkab Kudus ingin terus mengeksplorasi batik khas Kudus serta Caping Kalo, sebagai identitas budaya. Di sisi lain, kami bersama dinas terkait dan tim PKK Kudus juga ingin terus mengembangkan potensi budaya menjadi kerajinan dan usaha kreatif yang bisa naik kelas di level nasional,” ungkap Aini Chabibie.
Dalam keterangannya, Aini Chabibie mengungkapkan betapa batik khas Kudus dan Caping Kalo penting untuk terus dikembangkan. Caping kalo merupakan kerajinan tangan khas Kudus yang awalnya berfungsi sebagai penutup kepala, kemudian berkembang menjadi identitas kota Kudus dan pelengkap busana adat.
Sementara itu, Batik yang digunakan adalah batik khas kudus dengan motif Parijoto. Motif Batik Parijoto adalah motif yang diambil dari tanaman buah parijoto yang tumbuh di daerah gunung muria. Filosofi dari motif Parijoto yakni sebagai ungkapan rasa syukur atas anugrah dan harapan yang baik di dunia dan akhirat kelak, di Kudus sendiri sering digunakan pada tradisi acara tujuhbulanan kehamilan dan dikonsumsi oleh ibu hamil, karena diyakini anak yang lahir nantinya memiliki rupa fisik dan nasib yang baik.
“Filosofi dari batik motif Parijoto dan Caping Kalo ini menegaskan identitas khas Kudus. Bahwa, produk kerajinan dari Kudus punya filosofi yang kuat, dan bisa menjadi kebanggaan serta kerajinan utama di level nasional dan internasional,” kata dia.
Menanggapi hal ini, Penjabat Bupati Kudus Hasan Chabibie mendukung penuh atas apa yang dicapai oleh tim Pemkab Kudus melalui fashion show.
“Jadi ini ajang penting untuk meningkatkan kelas dari kerajinan khas Kudus. Kita punya batik, caping kalo, serta kerajinan lain dan juga pangan lokal khas Kudus. Dengan dukungan semua pihak, kolaborasi pemerinntah dan swasta, saya yakin potensi khas Kudus bisa naik kelas di level nasional dan internasional,” terangnya.
Pemkab Kudus mendorong semua potensi penting dari Kudus bisa naik level ke nasional dan internasional. Hasan Chabibie mendukung penuh dari semua inovasi dari segenap pihak untuk menguatkan pontensi Kudus, yang terkoneksi dengan bisnis kreatif
(red)