Mahasiswa UNNES Gandeng EJEF Jawa Timur Optimalkan Digital Marketing untuk Promosi Desa Wisata Banyu Bening

BLORA — Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang (UNNES), yang sedang menjalankan program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), menggandeng East Java Ecotourism Forum (EJEF) dalam proyek pengembangan strategi digital marketing di Desa Wisata Banyu Bening, Tinapan, Todanan, Blora, Jawa Tengah.

Program yang dilaksanakan selama sepekan ini tanggal 9 – 13 Juni 2025 mengusung tema “Optimalisasi Strategi Digital Marketing dalam Meningkatkan Daya Tarik Wisatawan di Desa Wisata Banyu Bening Tinapan Todanan Blora Jawa Tengah”.

Mahasiswa RPL UNNES bertindak sebagai fasilitator dan pendamping pelatihan, sementara EJEF Jawa Timur memberikan pendampingan teknis serta metodologi berbasis pengembangan desa wisata berkelanjutan.

Kegiatan ini bertujuan mengoptimalkan potensi pariwisata lokal melalui pendekatan digital yang lebih efektif dan berkelanjutan.

Kolaborasi ini menghasilkan pelatihan intensif kepada pengelola wisata yaitu BUMDes Buana Tirta dan POKDARWIS Tinapan mengenai pemanfaatan media sosial, pengelolaan konten visual, dan penggunaan platform reservasi digital.

“Desa Wisata Banyu Bening memiliki kekayaan alam dan budaya yang luar biasa. Namun, masih kurang terekspos secara digital. Kami hadir untuk membekali pelaku wisata lokal dengan strategi pemasaran modern agar mampu menjangkau wisatawan lebih luas,” ujar Aldi Galang Saputra koordinator mahasiswa RPL UNNES.

Pihak EJEF Jawa Timur memberikan dukungan berupa pendampingan teknis dan modul pelatihan berbasis pengalaman dalam pengembangan desa wisata berkelanjutan.

Program ini juga mencakup pembuatan website resmi desa wisata dan integrasi dengan platform Google Maps serta pengembangan konten visual dimedia sosial khusunya di Tik Tok dan Instagram.

Kepala Desa Tinapan, A.Istono, menyambut baik inisiatif tersebut.

“Kami merasa terbantu dan termotivasi untuk terus mengembangkan desa wisata ini. Kehadiran mahasiswa dan EJEF membawa semangat baru bagi kami,” ungkapnya.

Diharapkan, program ini mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, memperluas jaringan promosi, serta membuka peluang ekonomi kreatif bagi masyarakat lokal.

Kolaborasi UNNES dan EJEF ini menjadi contoh sinergi positif antara akademisi dan praktisi dalam pengembangan pariwisata berbasis komunitas.

(RED)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *