SEMARANG – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Tengah mengolah 116 ekor sapi kurban menjadi sekitar 150.000 hingga 160.000 kaleng kornet.
Langkah ini diambil untuk memudahkan distribusi dan memastikan pemerataan daging kurban, khususnya bagi masyarakat miskin dan di wilayah 3T (terpencil, terluar, dan tertinggal).
Ketua Baznas Jateng, Ahmad Darodji, menjelaskan bahwa pengolahan daging menjadi kornet merupakan alternatif untuk meningkatkan asupan protein masyarakat, terutama dalam upaya pencegahan stunting.
“Distribusi daging ini untuk peningkatan gizi masyarakat,” ujar Darodji saat acara penyembelihan hewan kurban di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Sabtu (7/6/2025).
Ia menambahkan bahwa kornet memiliki daya tahan lebih lama dan lebih hemat biaya transportasi dibandingkan daging beku.
Jumlah sapi kurban yang diterima Baznas Jateng tahun ini meningkat signifikan dibandingkan tahun lalu (88 ekor). Tahun lalu, 88 ekor sapi menghasilkan lebih dari 100.000 kaleng kornet yang didistribusikan dalam bentuk paket sembako kepada masyarakat terdampak bencana dan warga miskin, serta kepada warga di desa dampingan OPD Pemprov Jateng.
Ketua Baznas RI, Noor Achmad, menekankan pentingnya penyaluran kornet ke wilayah 3T, karena masyarakat di sana belum tentu mendapatkan akses mudah terhadap daging segar.
“Belum tentu saudara kita di sana merasakan daging. Sehingga daging kaleng merupakan hal mewah dan sangat bermanfaat,” katanya.
Sekretaris Daerah Jateng, Sumarno, mengapresiasi program ini yang telah memasuki tahun kedua. Ia melihat program ini sebagai solusi dalam pemerataan distribusi daging kurban dan turut mendukung upaya penanganan stunting dan kemiskinan.
“Terima kasih atas dukungan Baznas. Masalah kekurangan protein masyarakat kita juga butuh perhatian. Anak-anak kita butuh konsumsi protein yang cukup,” tandasnya.
(red)