Teater Ismi SMKN Jateng Pati Sukses Pentas “Ayahku Pulang”, Kisah Haru Seorang Ayah yang Pulang Setelah 20 Tahun

Pati94 Dilihat

PATI – Momen haru menyelimuti Aula SMKN Jateng Pati, Selasa malam (17/6/2025). Pertunjukan teater produksi ke-6 Teater Ismi sukses memukau penonton dengan drama “Ayahku Pulang” karya Usmar Ismail.

Drama ini menceritakan kepulangan Raden Saleh, seorang ayah yang meninggalkan keluarganya selama 20 tahun, dan kembalinya ia ke rumah saat usia senja.

“Momen haru, saat takbiran berkumandang, Raden Saleh kembali menginjakkan kaki di halaman rumahnya, tepat setelah 20 tahun lamanya pergi,” demikian sepenggal adegan yang menggambarkan kepulangan sang ayah.

Konflik memuncak saat Raden Saleh memohon maaf dan meminta diterima kembali oleh keluarga. Namun, Gunarto, putra sulungnya, menolak keras.

“Ia menganggap sudah tak memiliki ayah lagi,” ungkap Sutradara Erza Dwi.

Gunarto merasa selama 20 tahun, ia dan ibunya hanya merasakan kesengsaraan, berjuang demi ekonomi keluarga hingga kehilangan masa bermain. Ia tak terima ayahnya baru muncul saat renta dan membutuhkan perawatan.

Perdebatan sengit pun terjadi. Penolakan keras Gunarto memaksa Raden Saleh pergi kembali. Tangisan ibu dan adik perempuannya tak mampu meluluhkan hati Gunarto.

Adik perempuannya yang tak menerima penolakan tersebut menyusul kepergian ayahnya, namun hanya menemukan pakaian dan kopiah lusuh di bawah jembatan.

Pada akhirnya, penyesalan menghantui Gunarto setelah sang ayah benar-benar pergi untuk selamanya.

Kepala SMKN Jateng Pati, Suprapto, mengapresiasi penampilan siswa-siswi Teater Ismi.

“Mereka sudah menampilkan yang terbaik,” pujinya.

Ia berharap Teater Ismi terus eksis dan menjadi motivasi bagi siswa lain.

Sutradara Erza Dwi mengakui proses produksi yang singkat menjadi tantangan tersendiri.

“Alhamdullah, hal itu terjawab atas sajian pentas anak-anak teater Ismi ini. Semoga dengan pengalaman ini, anggota teater Ismi menjadi lebih kreatif,” ujarnya.

Penasehat dan pendiri Teater Ismi, Mast Oim, juga mengapresiasi pementasan tersebut. Ia menekankan pentingnya istiqomah agar teater di Kabupaten Pati tetap hidup dan berkembang.

“Saya selaku pendiri merasa pencapaian ini belum apa-apa, eksistensi itu perlu pada kelompok teater pelajar. Sebab, masih minimnya teater pelajar di Pati ini yang seperti ini. Kritik dan saran yang membangun tentunya sangat berharga bagi keberlangsungan teater Ismi SMKN Jateng di Pati,” pungkasnya.

(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *