KUDUS – Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, tengah bertransformasi menjadi kawasan agro-wisata yang menjanjikan.
Program penghijauan yang dimulai sejak tahun 2020 telah membuahkan hasil berupa kebun buah-buahan yang subur dan produktif.
Namun, kemajuan ini terhambat oleh kondisi infrastruktur jalan yang memprihatinkan.
Kepala Desa Terban, Supeno, mengungkapkan bahwa berbagai jenis tanaman buah seperti mangga, alpukat, petai, nangka, sukun, kopi, serta rempah-rempah seperti jahe dan laos kini mulai berbuah.
“Tanaman buah yang ditanam sejak 2020 kini mulai panen. Ini membuat pola tumpang sari berubah, karena warga ingin mempertahankan hasil buah,” jelasnya.
Program penghijauan ini mendapatkan dukungan signifikan dari CSR PT Djarum. Sejak tahun 2022, sekitar 350 hektare lahan telah ditanami pohon buah-buahan dengan total anggaran mencapai Rp5 miliar.
Hasil panen, meskipun belum maksimal karena relatif masih muda, sebagian telah dipasarkan, sementara sebagian lainnya dikonsumsi oleh petani.
“Karena baru lima tahun, hasilnya belum maksimal,” tambah Supeno.
Selain potensi pertanian, Desa Terban juga kaya akan potensi wisata. Gua peninggalan Jepang, empat air terjun, dan berbagai fasilitas umum lainnya siap menyambut wisatawan.
Namun, akses jalan sepanjang 10 kilometer yang menghubungkan Terban, Sukobubu, hingga Pading, yang masih berstatus jalan Perhutani dan rusak parah, menjadi kendala utama pengembangan wisata.
“Warga tidak tahu ini jalan apa, karena kondisinya rusak. Tapi sekarang kami sudah berkoordinasi dengan Pak Ahwan dari DPRD Provinsi untuk mengurusnya agar jadi jalan kabupaten,” ujar Supeno.
Lebih lanjut, Supeno juga menekankan potensi wisata sejarah di Desa Terban, khususnya kawasan Patiayam yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya provinsi sejak 2019.
Rencana pengembangan kawasan ini, termasuk pembangunan gardu pandang oleh Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, dan penelitian arkeologi oleh mahasiswa Universitas Indonesia, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan warga.
“Harapan kami, ini bisa jadi cagar budaya nasional agar kesejahteraan warga meningkat. Terban punya potensi besar dari segi pertanian, wisata, dan sejarah,” pungkasnya.
(red)