Majelis Dikdasmen PDM Kudus Berkomitmen Jadi Mitra Penyelesaian Masalah Sekolah

Kudus14 Dilihat

KUDUS – Majelis Pendidikan Dasar, Menengah, dan Nonformal (Dikdasmen dan PNF) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kudus menggelar pertemuan rutin bersama kepala sekolah dan madrasah se-Kabupaten Kudus. Kegiatan yang berlangsung pada Rabu (10/12/2025) di Kantor PDM Kudus dihadiri oleh Ketua, Sekretaris, anggota Majelis, serta kepala satuan pendidikan Muhammadiyah.

Pembukaan pertemuan diisi dengan penyampaian informasi tentang Olympicad oleh Ketua Majelis Dikdasmen Turikhan dan Ketua Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Kudus Salim.

Kedua tokoh itu mendorong seluruh lembaga pendidikan Muhammadiyah di Kudus untuk berpartisipasi aktif dalam ajang tersebut, yang dijabarkan sebagai wadah meningkatkan prestasi siswa dan memperkuat profil sekolah.

Mereka menekankan perlunya mempersiapkan peserta dan memastikan setiap sekolah terlibat dalam kompetisi tahunan itu.

Selanjutnya, Sekretaris Majelis Dikdasmen Ahmad Zaini menyoroti urgensi pemutakhiran data sekolah unggul. Ia meminta setiap sekolah melengkapi berkas dan informasi yang dibutuhkan guna pemetaan mutu.

“Data ini menjadi dasar pengembangan kebijakan mutu. Kalau datanya lengkap, kita bisa memetakan kekuatan dan kebutuhan sekolah secara lebih tepat,” jelasnya.

Menurutnya, langkah ini menjadi bagian krusial untuk memperkuat daya saing sekolah Muhammadiyah dan memastikan setiap satuan pendidikan memenuhi standar layanan yang ditetapkan.

Pada sesi berikutnya, anggota Majelis Dikdasmen Rofiq Addiansyah memimpin agenda serap aspirasi dan berbagi inspirasi. Dalam paparannya, ia menekankan pentingnya kolaborasi seluruh elemen dalam menyukseskan penerimaan peserta didik baru (PPDB).

“Saya ingin semua aktor ikut terlibat. PPDB tidak hanya menjadi beban sekolah, tapi juga pengurus, komite, serta jamaah Muhammadiyah dan Aisyiyah,” tegasnya.

Menurutnya, tanggung jawab PPDB tidak hanya berada pada pihak sekolah, melainkan juga pengurus persyarikatan, komite sekolah, hingga jamaah Muhammadiyah dan Aisyiyah. Dengan kerja sama tersebut, sekolah diharapkan memiliki kekuatan lebih dalam menjaring calon siswa.

Rofiq juga menegaskan bahwa Majelis Dikdasmen dan PNF berkomitmen tidak hanya menjalankan program dari pusat dan wilayah, tetapi juga merespons kebutuhan nyata sekolah.

“Kami terus berusaha hadir sebagai mitra. Mulai dari persoalan kekurangan murid, bullying, inovasi pembelajaran, hingga penguatan jaminan mutu, semuanya harus ditangani bersama,” ujarnya.

Ia berharap kolaborasi dan komunikasi yang terbangun dapat menghasilkan solusi konkret untuk kemajuan sekolah dan madrasah Muhammadiyah di Kudus.

(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *