Koperasi Desa Lambangan Siap Salurkan Pupuk dan Kebutuhan Pokok Langsung ke RT

Kudus13 Dilihat

KUDUS – Pemerintah Desa Lambangan, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus tengah mematangkan pembentukan koperasi desa yang diharapkan dapat menjadi motor penggerak ekonomi warga. Koperasi ini nantinya diproyeksikan untuk menyalurkan berbagai barang bersubsidi, terutama kebutuhan pertanian dan rumah tangga.

‎Kepala Desa Lambangan, Abdul Rois, menjelaskan bahwa tahapan pembentukan koperasi hampir rampung. Sejumlah persyaratan administratif seperti Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), pembukaan rekening bank, pembentukan struktur kelembagaan, hingga penyediaan kantor telah diselesaikan.

‎“Kami tinggal menunggu regulasi dari pemerintah pusat terkait penyaluran barang bersubsidi melalui koperasi, dan juga akte pendirian sudah selesai. Nah, Begitu aturan keluar, kami siap bergerak,” ujarnya.

‎Menurut Rois, fokus utama koperasi adalah sektor pertanian, mengingat mayoritas warga Desa Lambangan berprofesi sebagai petani. Barang pertama yang diprioritaskan adalah pupuk, disusul gas LPG, gula, beras, dan kebutuhan pokok lainnya.

‎Sementara itu untuk Mekanisme distribusi, akan dilakukan melalui perwakilan di tingkat Rukun Tetangga (RT). Sehingga lebih dekat dan mudah diakses warga.

‎“Misalnya di RT 1 ada 60 kepala keluarga, maka koperasi akan menyalurkan langsung ke rumah Pak RT untuk kemudian didistribusikan kepada warga. Mulai dari pupuk, gas LPG, minyak, hingga gula,” jelasnya.

‎Untuk mendukung operasional, koperasi akan memanfaatkan gedung milik desa yang sudah ada. Gedung sanggar seni akan difungsikan sebagai gudang penyimpanan pupuk, tabung gas, dan gabah saat musim panen. Sedangkan gedung serbaguna akan digunakan sebagai kantor dan pusat administrasi.

‎Rois menegaskan bahwa koperasi Desa Lambangan tidak akan terjun pada usaha simpan pinjam uang, guna menghindari risiko kredit macet.

Sebagai gantinya, sistem pembiayaan akan berbentuk barang atau kebutuhan pertanian, seperti pupuk dan obat-obatan, bekerja sama dengan toko maupun penyedia alat dan mesin pertanian. Pembayaran akan dilakukan setelah panen.

‎“Kalau berbentuk uang, pengembaliannya rawan macet. Tapi kalau berbentuk barang, seperti pupuk dan pestisida, pembayarannya bisa diambil dari hasil panen,” katanya.

‎Dari sisi sumber daya manusia, pihaknya telah menyiapkan calon pengurus dan anggota koperasi. Melalui musyawarah desa, dipilih perwakilan dari tiap RT yang memiliki pengalaman di koperasi, mahasiswa untuk membantu bidang akuntansi, tokoh masyarakat, kelompok tani, dan peternak. Langkah ini bertujuan memastikan koperasi memiliki tenaga yang kompeten sejak awal.

‎“Ketika nanti aturan turun, kita sudah siap secara SDM maupun fasilitas,” tambahnya.

‎Harapannya, keberadaan koperasi dapat membantu warga mendapatkan barang subsidi dengan harga terjangkau sekaligus mengurangi ketergantungan pada tengkulak atau pihak ketiga.

Selain itu, koperasi diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani melalui sistem distribusi dan pembiayaan yang lebih adil.

‎“Intinya, koperasi ini dibentuk untuk memberikan manfaat langsung bagi masyarakat Lambangan. Kalau regulasi sudah jelas, kami akan langsung jalan,” pungkasnya.

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *