KUDUS – Maraknya informasi yang beredar di media sosial menjadi tantangan bagi wartawan di era disrupsi. Perkembangan teknologi mendorong setiap orang berperan selayaknya wartawan dalam menyajikan informasi di media sosial.
Hal itu perlu diimbangi dengan pemberitaan positif dan penyajian informasi yang terverifikasi dari media mainstream. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi wartawan baik televisi maupun wartawan tulis untuk menghadirkan informasi-informasi yang valid, berimbang dan berdampak positif pada pembangunan daerah.
Demikian itu terkemuka dalam sarasehan diskusi memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-27 Ikatan Jurnalis Televisi (IJTI) Korda Muria Raya di Halaman Kantor IJTI PWI Kabupaten Kudus, Rabu (12/8/2025).
Dalam kesempatan itu, Bupati Kudus Sam’ani Intakoris mengungkapkan, pers punya peran besar dalam mendukung pembangunan daerah.
Pihaknya juga menyoroti maraknya pemberitaan di media sosial yang tidak terbendung. Menurutnya, perlu ada pembanding dan penyaring informasi yang lebih berimbang yang bisa disebarluaskan oleh media.
“Masyarakat bisa jadi wartawan pribadi, diunggah di medsos dan viral. Pers harus jadi penyeimbang supaya informasi yang sampai di masyarakat valid,” katanya.
Oleh karena itu, dia berharap kolaborasi dan sinergi dengan Pemerintah Kabupaten Kudus terus terjalin supaya informasi yang tersampaikan ke masyarakat selaras dengan visi misinya.
“Kami harap sinergitas Pemda dengan pers terus terjalin, dengan komunikasi dan kolaborasi untuk pembangunan Kudus,” ungkapnya.
Senada dengan itu, Ketua IJTI Jawa Tengah Hadi Teguh Prayitno menyebut media sosial memang menjadi tantangan berat bagi wartawan.
Kendati begitu, menurutnya masyarakat akan tetap mencari informasi yang valid dan terpercaya.
Teguh berharap di HUT bertema “Unstopable Freedom Pers” ini para jurnalis di muria raya tetap berpegang teguh pada idealisme dan nilai-nilai jurnalisme.
“Tidak perlu resah, masyarakat akan tetap memburu informasi yang terverifikasi. Maraknya medsos memang sudah eranya, dan menjadi bagian dari kritik sosial atas kebijakan pemerintah,” terangnya.
Sementara itu, wartawan senior sekaligus Corporate Secretary PT Sukun Wartono Deka Hendratmanto menambahkan, media perlu mengimbangi masifnya informasi pada era digital saat ini.
Sinergitas wartawan dan pemerintah, kata dia, perlu diimbangi dengan sentuhan-sentuhan yang bisa mempererat komunikasi kedua belah pihak.
“Termasuk sentuhan sarpras hingga keterbukaan akses yang bisa memudahkan wartawan mendapatkan informasi,” imbuhnya.
Dia berharap bertambahnya usia IJTI Muria Raya bisa mendorong wartawan semakin berinovasi dan menghadirkan informasi positif untuk masyarakat.
Ketua IJTI Muria Raya Iwhan Miftakhuddin berharap sarasehan dan HUT ke-27 IJTI Muria ini bisa menghadirkan gagasan-gagasan yang mendukung pembangunan daerah.
“Semoga komunikasi dengan stakeholder bisa terjalin baik, menjadi ajang silaturahmi dan menjawab tantangan atas keresahan pers selama ini,” harapnya.
(red)