Tubuh yang Bugar, Negara yang Tangguh

Artikel53 Dilihat

TUTURMEDIA.COM – Jika kita berbicara tentang kewarganegaraan, sebagian besar dari kita langsung memikirkan aturan, hak, dan kewajiban. Namun, ada satu hal mendasar yang sering terlupakan, yaitu kualitas kesehatan masyarakat. Kebugaran jasmani memang tampak seperti urusan pribadi, tetapi sesungguhnya berperan besar dalam membentuk masa depan bangsa.

Coba perhatikan kehidupan sehari-hari. Warga yang sehat lebih siap bekerja, berpikir jernih, dan bergerak untuk membantu lingkungan sekitarnya. Mereka datang ke TPS saat pemilu tanpa hambatan, ikut rapat RT tanpa merasa lelah, dan turun tangan saat ada kerja bakti tanpa perlu dipaksa. Aktivitas-aktivitas sederhana ini sebenarnya merupakan tulang punggung partisipasi warga dalam negara demokratis.

Masalahnya, gaya hidup modern justru mendorong masyarakat menjauh dari kebugaran. Jam kerja panjang, kemacetan, hingga kebiasaan serba instan membuat olahraga kalah bersaing dengan kenyamanan. Tidak heran jika angka penyakit tidak menular seperti tekanan darah tinggi, obesitas, dan diabetes terus meningkat. Fenomena ini bukan hanya urusan medis, tetapi juga persoalan kewarganegaraan: bagaimana mungkin sebuah negara kuat jika warganya mudah sakit dan cepat lelah?

Pemerintah tentu memiliki peran besar. Penyediaan taman, jalur sepeda, lapangan olahraga, dan edukasi kesehatan bukan sekadar program sampingan, melainkan investasi jangka panjang. Sayangnya, fasilitas ini tidak selalu merata sehingga banyak warga yang sebenarnya ingin berolahraga, tetapi tidak memiliki ruang untuk memulainya.

Meski begitu, tanggung jawab tetap tidak bisa sepenuhnya dibebankan kepada negara. Kewarganegaraan bukan hanya soal menerima hak, tetapi juga menjaga kapasitas diri agar tetap berguna bagi masyarakat. Meluangkan waktu untuk bergerak, memilih makanan yang lebih sehat, atau sekadar berjalan kaki menuju tempat terdekat adalah bentuk sederhana dari kontribusi. Tubuh yang sehat menjadikan seseorang lebih siap menghadapi tantangan sosial, lebih produktif, dan lebih mampu menjadi bagian aktif dari kehidupan bernegara.

Pada akhirnya, kebugaran jasmani bukan hanya soal otot dan stamina. Ia adalah modal sosial, bekal kewarganegaraan, dan salah satu fondasi ketangguhan bangsa. Ketika masyarakat menyadari bahwa menjaga kesehatan sama pentingnya dengan menaati hukum atau ikut pemilu, saat itulah negara benar-benar memperoleh warga yang kuat, bukan hanya dalam jumlah, tetapi juga dalam kualitas.

Penulis: Annisa Fitria Maharani, Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, Semester 1