Jurnalis Diancam Saat Meliput Evakuasi di Kudus, IJTI dan PWI Desak Evaluasi BPBD

Kudus90 Dilihat

KUDUS – Insiden intimidasi terhadap jurnalis yang meliput evakuasi korban jatuh di jalur pendakian Natas Angin, Rabu (25/6), mendapat kecaman keras.

Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Muria Raya dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kudus langsung menggelar audiensi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus.

Ketua IJTI Muria Raya, Iwhan Miftakhudin, mengecam keras tindakan intervensi dan dugaan ancaman fisik dari oknum relawan terhadap jurnalis yang sedang bertugas.

“Kami sangat menyayangkan adanya upaya pelarangan hingga intimidasi terhadap jurnalis yang sedang meliput kejadian bencana. Ini bukan kali pertama dan kami berharap jadi yang terakhir,” tegas Iwhan.

Ia menambahkan bahwa tindakan tersebut tidak hanya menghambat kerja jurnalistik, tetapi juga menimbulkan tekanan psikologis.

Seorang jurnalis televisi yang berupaya mengambil visual evakuasi dilaporkan dihalangi dan bahkan diancam. Iwhan menekankan bahwa kerja jurnalis dilindungi undang-undang dan kode etik jurnalistik.

Menanggapi kejadian ini, Kepala BPBD Kudus, Mundir, menyampaikan permohonan maaf dan berjanji melakukan evaluasi.

“Kita akan berkoordinasi dengan relawan yang bersangkutan lebih lanjut terkait hal ini. Wartawan dan relawan harus saling mendukung. Kami akan fasilitasi pertemuan untuk menjernihkan persoalan ini,” ujar Mundir.

BPBD berencana mempertemukan jurnalis korban dengan pihak relawan dari LPPI pada Kamis (26/6) sebagai upaya mediasi dan penyelesaian damai.

(red)