KUDUS – Dunia barber yang identik dengan pria kini semakin terbuka bagi perempuan. Java Barbershop di Kudus menghadirkan konsep Barber Ladies, memberikan ruang bagi perempuan berbakat untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam grooming pria.
Ludfia Ainnur Rosyad (19), salah satu barber ladies, telah menekuni dunia barber sejak empat tahun lalu.
“Dulu waktu SMK sering praktik potong, warna, meluruskan, sampai membentuk model rambut. Dari situ muncul passion dan rasa percaya diri untuk jadi kapster,” tuturnya, Rabu (29/10/2025).
“Tempat dan partner kerja nyaman, bosnya baik dan selalu kasih solusi. Selama punya skill dan passion, dunia barber bisa jadi ladang sukses siapa saja. Kami bukan untuk menyaingi, tapi menunjukkan kemampuan setara di bidang yang selama ini masih identik yang hanya untuk laki-laki,” lanjutnya.
Wanda Agustina (23), barber ladies lainnya, juga menuturkan hal serupa.
“Dari SMP saya suka seni cukur rambut, terutama model cowok. Passion saya memang di situ. Apalagi tempat kerjanya nyaman, bosnya bisa mengayomi karyawan,” ucap Wanda.
Bayu, owner Java Barbershop, menjelaskan bahwa ide ini muncul dari keinginan untuk menghadirkan suasana baru.
“Kami melihat perempuan punya ketelitian dan kemampuan tinggi dalam grooming pria. Jadi, kenapa tidak memberi ruang bagi mereka untuk menunjukkan keahliannya?” ujarnya.
“Kami ingin menciptakan suasana nyaman, bersih, dan profesional, di mana pelanggan merasa lebih percaya diri setelah keluar dari kursi barber,” imbuhnya.
“Bagi kami, barber bukan soal siapa yang memegang clipper, tapi siapa yang punya skill dan passion. Kami terbuka untuk siapa pun, baik pria maupun wanita, asalkan punya dedikasi dan semangat belajar tinggi,” tambah Bayu.
Java Barbershop berkomitmen untuk terus berkembang dan menjadi tempat cukur pilihan yang dipercaya masyarakat.
“Kami ingin tetap menjadi tempat cukur pilihan yang dipercaya masyarakat dan menjadi ruang nyaman bagi pelanggan untuk tampil percaya diri dengan gaya terbaik mereka,” tandasnya.
(red)
