Demak dan Grobogan Dilanda Banjir, Normalisasi Sungai Dipercepat

DEMAK – Banjir besar melanda Kabupaten Demak sejak Minggu (18/5/2025) akibat hujan deras yang menyebabkan Sungai Tuntang meluap dan jebolnya tanggul di Desa Karangrejo dan Desa Kembangan, Kecamatan Bonang. Ribuan warga terdampak dan puluhan fasilitas umum terendam.

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, memastikan penanganan terus dilakukan dengan mengerahkan BPBD Jateng, dinas terkait, SAR, dan relawan.

Bantuan logistik telah dikirim dan normalisasi Sungai Tuntang akan segera dilakukan bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

“Sungai Tuntang ini kewenangan pemerintah pusat, dalam hal ini BBWS dan Kementerian PU. Kami akan intensifkan koordinasi, sedangkan pemerintah provinsi mendukung penanganan teknis dan logistik di lapangan,” tegasnya.

Ia mengimbau masyarakat tetap waspada karena curah hujan masih tinggi. Tempat pengungsian disiapkan untuk antisipasi banjir susulan.

Kepala BPBD Jateng, Bergas Catursasi Penanggungan, menjelaskan tim gabungan telah mengevakuasi kelompok rentan dan mengamankan titik rawan. Data BPBD hingga Senin (19/5) pukul 18.00 mencatat 11.662 jiwa dari 2.903 KK terdampak di Demak.

Kerusakan meliputi 153 rumah, 18 fasilitas umum, 13 fasilitas pendidikan, 3 fasilitas kesehatan, dan 270 hektare lahan pertanian. Sebelas desa terdampak, antara lain di Kecamatan Bonang dan Sayung, dengan ketinggian air mencapai 70 cm di Sayung dan 40 cm di jalur Kalisari-Genuk.

Banjir juga melanda Grobogan sejak Jumat (16/5) malam akibat curah hujan tinggi, drainase buruk, dan jebolnya tanggul Sungai Kliteh dan Renggong.

Hingga Selasa pagi, Desa Sukorejo (Tegowanu) masih tergenang 50–150 cm. Setidaknya 12 desa di Grobogan terdampak, tersebar di beberapa kecamatan. Pemerintah terus memantau dan menangani banjir di kedua wilayah.

(adv)