Angkringan Moses: Bukti Ketangguhan UMKM Semarang di Tengah Pandemi dengan Dukungan KUR BRI

SEMARANG – Di tengah badai pandemi COVID-19 yang menyebabkan banyak pekerja kehilangan mata pencaharian, Heddy Pamungkas, seorang warga Karang Kebon Utara, Semarang, membuktikan bahwa semangat pantang menyerah dan dukungan yang tepat dapat mengubah keadaan. Dengan membuka usaha kuliner Angkringan Moses, Heddy berhasil menciptakan sumber penghasilan baru dan mengembangkan bisnisnya berkat Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI.

Heddy Pamungkas menceritakan bahwa tahun 2021 menjadi titik balik dalam hidupnya ketika ia terkena dampak pengurangan tenaga kerja.

“Saat itu memang lagi ramai dan menurut saya bisa untuk usaha jangka panjang,” ujarnya, menjelaskan alasannya memilih usaha angkringan.

Meskipun menghadapi tantangan seperti cuaca buruk dan gangguan, Heddy tetap optimis dengan potensi bisnisnya, terutama dengan lokasinya yang strategis dekat hotel.

Dukungan KUR BRI menjadi angin segar bagi Angkringan Moses. Heddy mengungkapkan betapa cepat dan mudahnya proses pengajuan KUR.

“Prosesnya cepat, satu hari langsung selesai. Malam itu saya pengajuan dan disurvei, besoknya saya diminta ke kantor, tanda tangan dan langsung cair,” katanya.

Dana KUR digunakan untuk meningkatkan fasilitas angkringan, termasuk pembelian kerupuk, meja tambahan, dan peralatan baru, yang berdampak positif pada daya tarik usahanya.

Hari Basuki, Regional Chief Executive Officer (RCEO) BRI Regional Office Semarang, menyoroti kisah Heddy sebagai inspirasi bagi pelaku usaha lain.

“Kisah pelaku usaha Angkringan Moses menjadi kisah inspiratif yang dapat ditiru oleh pelaku usaha lainnya. Kisah ini juga menjadi contoh nyata dukungan dalam mendorong perekonomian masyarakat di wilayah Semarang melalui pembiayaan KUR,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa KUR memberikan akses permodalan yang lebih mudah bagi pelaku usaha untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing ekonomi daerah.

Hingga Oktober 2025, RO Semarang telah menyalurkan KUR sebesar Rp14,02 Triliun, dengan fokus pada sektor produksi yang mencapai Rp6,53 Triliun atau 47% dari total penyaluran.

Ini menunjukkan komitmen BRI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi melalui pemberdayaan UMKM.

(red)